Pria yang Menangis Sedih

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVpCG_HsT1IkyEWHWbr7lhMXJlnBtj8_jHsoMQ_qcRsimRFnTup6PdmLMRI2L6OkFggsatXUnRXY_kOF3kGMLpFGoXabHGkKB5RYFZp3-dzH1_SlMncvCZOvK_P1nyeUarNS75lTXOjtY/s1600/Pria+yang+Menangis+Sedih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVpCG_HsT1IkyEWHWbr7lhMXJlnBtj8_jHsoMQ_qcRsimRFnTup6PdmLMRI2L6OkFggsatXUnRXY_kOF3kGMLpFGoXabHGkKB5RYFZp3-dzH1_SlMncvCZOvK_P1nyeUarNS75lTXOjtY/s320/Pria+yang+Menangis+Sedih.jpg" width="288" /></a></div> <br /> Oleh Robert Louis Stevenson<br /> <br /> Pria yang menangis sedih dan menyesali perbuatannya di masa laluSeorang pengembara, bertemu dengan seorang pria lain yang sedang menangis sedih.<br /> <br /> "Apa yang kamu tangisi?" katanya.<br /> "Saya menangis karena menyesali perbuatan-perbuatanku yang buruk di masa lalu," kata pria yang menangis.<br /> "Kamu sepertinya kurang kerjaan, lupakanlah masa lalumu dan mulailah hidup yang lebih baik." kata si Pengembara.<br /> Beberapa hari kemudian, mereka bertemu kembali. Pria yang menangis beberapa hari lalu, masih ditemukan menangis sedih.<br /> "Apa yang kamu tangisi sekarang?" kata si Pengembara.<br /> "Saya menangis karena tidak memiliki apa-apa untuk saya makan." kata pria yang menangis.<br /> "Saya sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi padamu." kata si Pengembara.<br /> <br /> <i>Selalulah berusaha untuk hidup lebih baik dibandingkan masa lalu</i><br /> <i><br /></i> sumber :ceritakecil.com<br /> <br />

Oleh Robert Louis Stevenson Pria yang menangis sedih dan menyesali perbuatannya di masa laluSeorang pengembara, bertemu dengan seorang ...

Rusa yang Ingin Meminjam Terigu

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikhpB_hm0z8itqqBPT3hRhlqLYg6T1PvcT8ZU1ut3e2IZXRLBk4bYURu3cfwNX064Vz0hb4XLnZUAaQ2RVVJJsYVZV4fZNNUsh2koOZiCQR7TnbJqUyRWzRgR0YF0krQN4LgvoCxOHFUI/s1600/Rusa+yang+Ingin+Meminjam+Terigu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikhpB_hm0z8itqqBPT3hRhlqLYg6T1PvcT8ZU1ut3e2IZXRLBk4bYURu3cfwNX064Vz0hb4XLnZUAaQ2RVVJJsYVZV4fZNNUsh2koOZiCQR7TnbJqUyRWzRgR0YF0krQN4LgvoCxOHFUI/s320/Rusa+yang+Ingin+Meminjam+Terigu.jpg" width="320" /></a></div> <div> <br /></div> <div> Aesop</div> <div> <br /></div> <div> Sang Rusa ingin meminjam segenggam terigu dari sang DombaSuatu hari, seekor rusa jantan mengunjungi seekor domba dan meminta agar domba tersebut meminjamkan segenggam terigu. Sang Domba kurang yakin terhadap kejujuran sang Rusa dan takut bahwa sang Rusa akan menjadi sulit untuk di kejar apabila sang Rusa lari saat ditagih. Karena itu ia lalu bertanya, apakah sang Rusa mengenal hewan lain yang bisa menjamin kejujuran sang Rusa.</div> <div> "Ya, ya," kata sang Rusa dengan yakinnya. "Sang Serigala bisa menjamin kejujuran saya."</div> <div> "Serigala!" kata sang Domba yang terkejut.</div> <div> "Apakah kamu berpikir bahwa saya akan percaya dengan jaminan seperti itu? Saya mengenal sang Serigala! Dia mengambil semua yang dia mau dan kemudian lari tanpa membayar. Kamu juga mungkin seperti dia, kamu dapat berlari dengan kencang sehingga saya tidak memiliki kesempatan untuk menagih hutangmu!"</div> <div> <br /></div> <div> <i>Kata-kata dari orang jahat, tidak dapat dijadikan jaminan.</i></div> <div> <i><br /></i></div> <div> sumber : ceritakecil.com</div>

Aesop Sang Rusa ingin meminjam segenggam terigu dari sang DombaSuatu hari, seekor rusa jantan mengunjungi seekor domba dan meminta ...

Dua Orang yang Memperebutkan Bayangan Keledai

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi80wII7_72aIvSs1QkQnPEIL8FJ7rCo8TJijy2y2HJe-omy7gEqX0rQe_lFoij2WqYu3zSFe4ILZL_R7MCQ4Us5FjOJcwUiQqasVjCgAVDu37KYVCRGxUjW-vEDyfeTk11rDWH5OS0cJg/s1600/Dua+Orang+yang+Memperebutkan+Bayangan+Keledai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi80wII7_72aIvSs1QkQnPEIL8FJ7rCo8TJijy2y2HJe-omy7gEqX0rQe_lFoij2WqYu3zSFe4ILZL_R7MCQ4Us5FjOJcwUiQqasVjCgAVDu37KYVCRGxUjW-vEDyfeTk11rDWH5OS0cJg/s320/Dua+Orang+yang+Memperebutkan+Bayangan+Keledai.jpg" width="290" /></a></div> <br /> Aesop<br /> <br /> Pemilik keledai bertengkar dengan pengembara yang menyewa keledainyaSeorang pengembara menyewa seekor keledai untuk membawanya ke suatu tempat yang jauh. Pemilik keledai itu juga ikut pergi beserta pengembara itu, berjalan di sampingnya untuk menuntun sang Keledai dan menunjukkan jalan.<br /> Jalan menuju tempat yang di tuju adalah jalan yang tandus di mana tidak ada sebatang pohon pun yang tumbuh di sepanjang jalan. Karena matahari bersinar sangat terik, pengembara itu akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dan beristirahat, dan karena tidak ada tempat untuk berteduh dapat ditemukan di tempat itu, pengembara itu lalu duduk di bawah bayang-bayang sang Keledai.<br /> Sekarang panas matahari juga telah mempengaruhi si pemilik keledai, sehingga pemilik keledai tersebut juga berharap untuk bisa beristirahat di bawah naungan bayangan sang Keledai, ia mulai bertengkar dengan pengembara dan mengatakan bahwa pengembara itu hanya menyewa keledainya, dan tidak termasuk bayangan dari sang Keledai.<br /> Tidak lama kemudian, mereka saling berkelahi tanpa menyadari bahwa sang Keledai berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.<br /> Karena bertengkar memperebutkan sesuatu yang tidak nyata, kita kadang kehilangan harta yang paling utama.<br /> <br /> sumber :ceritakecil.com

Aesop Pemilik keledai bertengkar dengan pengembara yang menyewa keledainyaSeorang pengembara menyewa seekor keledai untuk membawanya ke...

Murid Nakal, Kepala Sekolah dan Pemilik Kebun

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitppnQoizFZX-uRWteiFFexml53e8WH1kVDWl4wtpRveiEe9_h5kBHt2_TIAMRVgQ-GveNeOHUSMjoSDpFplHHmYRdhi3SjdSc4wLiPkBX8A-KawJUhrXZUhcL7cfqFrtiWSd2CGuKNSM/s1600/Murid+Nakal%252C+Kepala+Sekolah+dan+Pemilik+Kebun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitppnQoizFZX-uRWteiFFexml53e8WH1kVDWl4wtpRveiEe9_h5kBHt2_TIAMRVgQ-GveNeOHUSMjoSDpFplHHmYRdhi3SjdSc4wLiPkBX8A-KawJUhrXZUhcL7cfqFrtiWSd2CGuKNSM/s320/Murid+Nakal%252C+Kepala+Sekolah+dan+Pemilik+Kebun.jpg" width="320" /></a></div> <div> <br /></div> <div> Oleh Jean de La Fontaine</div> <div> <br /></div> <div> Kepala sekolah menasehati murid yang nakal sementara murid lain memanjat pohon apelSeorang murid sekolah yang sangat nakal dan sering membolos dari sekolah, suatu saat berencana untuk mengambil dan memetik buah-buahan dari suatu kebun tanpa sepengetahuan pemiliknya.</div> <div> Pemilik kebun ini, di setiap musim panen, selalu membanggakan hasil panennya yang sangat baik. Pada musim semi, dia bisa menunjukkan bunga-bunga yang mekar pada pohonnya dan di musim gugur dia bisa memetik apelnya yang telah ranum.</div> <div> Suatu hari, pemilik kebun ini melihat murid sekolah ini dengan sembarangan memanjat pohon buah dan menjatuhkan buah-buahan yang telah masak maupun belum masak. Murid nakal ini bahkan mematahkan dahan-dahan pohon, dan melakukan begitu banyak kerusakan sehingga pemilik kebun ini mengirimkan laporan berisikan keluhan kepada kepala sekolah di mana anak tersebut bersekolah. Kepala sekolah ini datang segera ke kebun tersebut dan membawa murid-murid yang lain di belakangnya. Kepala sekolah ini ingin memarahi dan menghukum murid nakal tersebut dan memberikan contoh kepada murid lainnya bahwa setiap perbuatan yang nakal, akan mendapatkan hukuman. Tetapi apa yang terjadi? rencana kepala sekolah tersebut menjadi berantakan dan malah memperparah keadaan, karena saat murid-murid yang lain melihat pohon apel yang telah ranum, mereka langsung menyerbu ke kebun dan memanjat pohon serta memetik buah apel dari pohon.</div> <div> Tindakan yang dianggap bijaksana, belum tentu bijak.</div> <div> Sumber ceritakecil.com</div>

Oleh Jean de La Fontaine Kepala sekolah menasehati murid yang nakal sementara murid lain memanjat pohon apelSeorang murid sekolah y...

Rusa dan Anak Rusa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-CC9nxt0htZR3yJVYkaoLsPOOcEhNtYg_5YBjZGGiZTlkN_xSJoDXoH1rh3y79_MalWbtY7LdQOfwhaCkacczX5uRyzYioEpfcZUMO639vhr9pNXZc9NqsSc6_hs9DvTFzoAW_chECuM/s1600/Aesop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-CC9nxt0htZR3yJVYkaoLsPOOcEhNtYg_5YBjZGGiZTlkN_xSJoDXoH1rh3y79_MalWbtY7LdQOfwhaCkacczX5uRyzYioEpfcZUMO639vhr9pNXZc9NqsSc6_hs9DvTFzoAW_chECuM/s320/Aesop.jpg" width="223" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rusa jantanSeekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: "Ayah lebih besar, lebih kuat, dan lebih lincah daripada seekor anjing, dan ayah memiliki tanduk yang tajam. Tetapi mengapa Ayah selalu lari menghindar saat mendengar gonggongan anjing?"</div> <div style="text-align: justify;"> "Anakku," kata sang Rusa, "Sifat amarahku tidak menentu, dan bisa saja saat saya berdekatan dengan anjing yang ribut menggonggong itu, saya akan kehilangan kesabaran dan mungkin saja saya akan melukai anjing tersebut."</div> <div style="text-align: justify;"> Lebih baik menghindari semua masalah yang bisa terjadi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sumber ceritakecil.com</div>

Aesop Rusa jantanSeekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: "Ayah lebih besar, lebih kuat, dan lebih lincah daripada seekor anj...

Kelinci dan Anjing Pemburu

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIM1NhIUHJ95_yW4lF7Bg_lMJmWA-JqaA-UwtdpQeTyGTSGoKTSnJOFbUDv2XTdPyH-dooyb5rD_LT8YrohHsRquMzijleMInaw4cewcHXu80vZbh0VP_BvE45qS8EXnjPWg7mvmAq4M8/s1600/Kelinci+dan+Anjing+Pemburu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIM1NhIUHJ95_yW4lF7Bg_lMJmWA-JqaA-UwtdpQeTyGTSGoKTSnJOFbUDv2XTdPyH-dooyb5rD_LT8YrohHsRquMzijleMInaw4cewcHXu80vZbh0VP_BvE45qS8EXnjPWg7mvmAq4M8/s1600/Kelinci+dan+Anjing+Pemburu.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gembala mengejek sang Anjing yang tidak mampu mengejar sang KelinciSeekor anjing pemburu yang mengejar-ngejar seekor kelinci, dan setelah beberapa lama, sang Anjing menyerah dan menghentikan pengejarannya. Kebetulan kejadian itu disaksikan oleh seorang gembala yang langsung mengejek sang Anjing dan berkata:</div> <div style="text-align: justify;"> "Hewan yang lebih kecil ternyata larinya lebih kencang dibandingkan dengan kamu,"</div> <div style="text-align: justify;"> Sang Anjing menjawab, "Tidakkah kamu melihat perbedaan di antara kami? Saya berlari untuk mendapatkan makanan, sedangkan sang Kelinci berlari untuk mempertahankan hidupnya."</div> <div style="text-align: justify;"> Keinginan menentukan kerasnya suatu usaha.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sumber ceritakecil.com</div>

Aesop Gembala mengejek sang Anjing yang tidak mampu mengejar sang KelinciSeekor anjing pemburu yang mengejar-ngejar seekor kelinci,...

Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXT6MosOVofHS-pfDseN8Ot-LvTvqhF9ipYMJj8Gw32SIiZZL8LEG67beKq6rGNDLjdgNnEvPus5ldjoTdaSbFfv3zjH0hTHY0R2332DdM6vvhT-G6PRNIXgBi4bz8EjVLhf6fbJWYJo4/s1600/Kuda+dan+Keledai+yang+Sarat+dengan+Beban.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXT6MosOVofHS-pfDseN8Ot-LvTvqhF9ipYMJj8Gw32SIiZZL8LEG67beKq6rGNDLjdgNnEvPus5ldjoTdaSbFfv3zjH0hTHY0R2332DdM6vvhT-G6PRNIXgBi4bz8EjVLhf6fbJWYJo4/s1600/Kuda+dan+Keledai+yang+Sarat+dengan+Beban.jpg" /></a></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Sang Keledai mati karena kelelahanPernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor keledai untuk mengangkat beban. Sudah menjadi kebiasaan pria tersebut untuk memuati keledainya dengan beban yang berat sampai keledai tersebut terhuyung-huyung karena beban yang terlalu berat, sementara sang Kuda diizinkan untuk berjingkrak sepanjang jalan dengan beban yang ringan.</div> <div style="text-align: left;"> Saat mereka melakukan perjalan di suatu hari, sang Keledai yang telah menderita sakit selama beberapa hari terakhir, berkata kepada sang Kuda, "Maukah kamu mengangkut sebagian dari beban saya untuk beberapa kilometer saja? Aku merasa sangat tidak enak badan, tetapi jika kamu mau membawa sebagian bebanku hari ini, mungkin saya akan cepat sembuh kembali. Beban yang terlalu berat ini bisa membunuhku."</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Sang Kuda hanya menendang-nendangkan kakinya dan berkata kepada sang Keledai agar tidak usah mengeluh dan mengganggunya dengan kata-kata keluhan. Sang Keledai menjadi terhuyung-huyung selama berjalan setengah kilometer lagi dan tiba-tiba jatuh ke tanah dan mati.</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> Saat itulah, si Pemilik datang dan hanya bisa berpasrah dengan apa yang telah terjadi. Ia lalu melepaskan beban dari keledai yang telah mati, lalu ditempatkan di atas punggung kuda. "Aduh," keluh sang Kuda saat dia merasakan beban berat di punggungnya, di tambah dengan berat tubuh sang Keledai yang telah mati, "Sekarang saya mendapatkan ganjaran karena sifat saya yang jelek. Dengan menolak menanggung sebagian beban sang Keledai, sekarang saya harus membawa seluruh beban tersebut, ditambah dengan berat tubuh teman saya yang malang ini."</div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: left;"> <br />Bantulah orang yang membutuhkan bantuan, maka kamu akan terbantu juga.<br />Sifat yang buruk akan mendapatkan ganjaran.</blockquote>

Oleh Aesop Sang Keledai mati karena kelelahanPernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor keledai untuk mengangka...

Pandai Besi dan Anjingnya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4SVqCZT4VHgJtwAVXumaj-xT6K9lPdvmreo0BAGNvon2QHDmnzY2J8oYfmozCT2tvNvGEcSsXvqUd7MGNWBHTqp4t-O2Zkl03X4sEq3PiG_8n-KbTe26KcLUfSdV90J0Q_jVJY-OT9eU/s1600/Bola+KristalAesop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4SVqCZT4VHgJtwAVXumaj-xT6K9lPdvmreo0BAGNvon2QHDmnzY2J8oYfmozCT2tvNvGEcSsXvqUd7MGNWBHTqp4t-O2Zkl03X4sEq3PiG_8n-KbTe26KcLUfSdV90J0Q_jVJY-OT9eU/s1600/Bola+KristalAesop.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pandai besi dan anjingnya yang pemalasSeorang pandai besi memiliki anjing kecil yang biasanya tertidur ketika tuannya sedang bekerja, dan terjaga ketika tiba waktunya untuk makan.</div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari tuannya berpura-pura marah akan hal ini. Dan ketika sang Pandai Besi melemparkan sepotong tulang untuk makanan anjingnya, seperti yang biasa dilakukannya, ia pun berkata,</div> <div style="text-align: justify;"> "Apa gunanya makhluk malas seperti kamu? Ketika saya bekerja keras memukul besi, kamu hanya meringkuk dan tidur nyenyak, tetapi tidak lama setelah saya berhenti bekerja untuk beristirahat makan, kamupun bangun dan mengibaskan ekormu minta diberi makan."</div> <div style="text-align: justify;"> Mereka yang malas bekerja, wajar apabila mengalami kelaparan.</div>

Aesop Pandai besi dan anjingnya yang pemalasSeorang pandai besi memiliki anjing kecil yang biasanya tertidur ketika tuannya sedang ...

Pemburu dan Penebang Kayu

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3H19eKfh3IBxhwiAauxvYVRVakImld-ztHrVYNu-W0oTdQP3x9RL56FnhbFzF2umFoMWcSHCCPsWAd_8rygxuN4EkLrLrHHRCxQtVM7W1XzrVqIOZw2biJd7vyWIYFsJDRbuW8IWJng/s1600/164-pemburu-dan-penebang-kayu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3H19eKfh3IBxhwiAauxvYVRVakImld-ztHrVYNu-W0oTdQP3x9RL56FnhbFzF2umFoMWcSHCCPsWAd_8rygxuN4EkLrLrHHRCxQtVM7W1XzrVqIOZw2biJd7vyWIYFsJDRbuW8IWJng/s1600/164-pemburu-dan-penebang-kayu.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pemburu dan penebang kayuSeorang pemburu yang tidak terlalu berani, sedang mencari jejak seekor singa. Dia lalu bertemu dengan seorang penebang kayu di dalam hutan dan dia pun bertanya kepada penebang itu jika saja ia melihat adanya tanda-tanda jejak sang Singa atau tahu di mana singa tersebut bersarang.</div> <div style="text-align: justify;"> "Saya tahu," kata penebang kayu itu, "sekaligus saya bisa menunjukkan dan memperlihatkan kamu dimana Singa itu berada sekarang."</div> <div style="text-align: justify;"> Sang Pemburu berubah menjadi sangat pucat hingga giginya berbunyi karena gemetaran akibat rasa takut. Ia pun menjawab, "Tidak, terima kasih, saya tidak meminta semua itu, saya hanya mencari jejak kakinya, dan bukan singanya."</div> <div style="text-align: justify;"> Orang yang berani, dibuktikan dengan perbuatan.</div>

Aesop Pemburu dan penebang kayuSeorang pemburu yang tidak terlalu berani, sedang mencari jejak seekor singa. Dia lalu bertemu denga...

Cerita Anak - Bola Kristal

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIPkUBRKxqIscP9QlI5SEzMyRrcq-zSlLwzlPGNToeNWfLL1qEjK6DxINvLYJ5B9lx5vo6svRM0TDbIJvavHB_8wGNXvD335Kw9FPy_I4_Xdzt0ho61YodxBZoQHGDHqNnw_-CuLu0mFA/s1600/Bola+Kristal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIPkUBRKxqIscP9QlI5SEzMyRrcq-zSlLwzlPGNToeNWfLL1qEjK6DxINvLYJ5B9lx5vo6svRM0TDbIJvavHB_8wGNXvD335Kw9FPy_I4_Xdzt0ho61YodxBZoQHGDHqNnw_-CuLu0mFA/s320/Bola+Kristal.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Brothers Grimm</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu kala, ada seorang wanita penyihir yang memiliki tiga anak yang saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya sebagai saudara, tetapi wanita penyihir tua itu tidak mempercayai anaknya sendiri, dan berpikir bahwa ketiga anaknya ingin mencuri kekuatannya darinya. Penyihir itu lalu mengubah anak sulungnya menjadi burung elang, yang terpaksa tinggal di pegunungan berbatu, dan sering terlihat terbang melayang di langit. Yang kedua, disihir sehingga berubah menjadi seekor ikan paus yang hidup di laut dalam, dan terkadang terlihat di permukaan laut menyemburkan sebuah pancuran air yang besar di udara. Kedua anak ini masing-masing masih bisa berubah bentuk menjadi manusia selama dua jam setiap hari. Anak yang ketiga, karena takut bahwa ibunya yang penyihir ini akan mengubahnya menjadi seekor binatang buas, dengan diam-diam pergi meninggalkan ibunya.</div> <div style="text-align: justify;"> Saat itu, di pusat kerajaan, dia mendengar berita tentang seorang putri Raja yang disihir dan dipenjarakan di istana matahari, sedang menanti datangnya pertolongan. Mereka yang mencoba membebaskan sang Putri, mempertaruhkan nyawa mereka karena tugas untuk menyelamatkan sang Putri, tidaklah mudah. Sudah puluhan orang yang mencoba tetapi gagal, dan sekarang tidak ada orang yang berani untuk menyelamatkan sang Putri lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> Si Putra Ketiga menguatkan hatinya untuk mencoba menyelamatkan sang Putri. Dia lalu melakukan perjalanan untuk mencari istana matahari itu dalam waktu yang cukup lama tanpa bisa menemukannya. Suatu ketika, dia tiba tanpa sengaja di sebuah hutan yang besar, dan menjadi tersesat. Tiba-tiba dia melihat di kejauhan, dua raksasa yang melambaikan tangan mereka kepadanya, dan ketika dia datang kepada raksasa tersebut, mereka berkata, </div> <div style="text-align: justify;"> "Kami bertengkar mengenai sebuah topi, siapa di antara kami yang berhak memilikinya, karena kami berdua sama kuatnya, tak ada satupun di antara kami yang lebih kuat dibandingkan yang lain. Manusia kecil lebih pandai dari kami, karena itu, kami menyerahkan keputusan kepada mu."</div> <div style="text-align: justify;"> "Bagaimana kamu bisa bertengkar hanya karena sebuah topi tua?" kata si Putra Ketiga.</div> <div style="text-align: justify;"> "Kamu tidak mengerti keajaiban topi itu! Itu adalah topi yang bisa mengabulkan keinginan kita; barang siapa yang memakainya, dan berharap untuk pergi ke tempat manapun dia mau, dalam sekejap dia akan tiba di tempat tersebut."</div> <div style="text-align: justify;"> "Berikanlah topi itu kepadaku," kata si Putra Ketiga, "Saya akan berdiri di sana, ketika saya memanggil kalian, kalian harus berlomba lari, dan topi ini akan menjadi milik orang yang lebih duluan tiba di sana." Dia lalu memakai topi tersebut lalu berjalan pergi, dan saat berjalan, si Putra Ketiga berpikir tentang sang Putri, melupakan para raksasa dan berjalan terus. Akhirnya dia mendesah dalam hatinya dan bersedih, "Ah, jika saja saya bisa tiba di istana matahari," tiba-tiba si Putra Ketiga sudah berdiri di sebuah gunung yang tinggi tepat di depan pintu gerbang istana matahari.</div> <div style="text-align: justify;"> Dia lalu masuk dan memeriksa semua kamar, saat sampai pada kamar terakhir dia menemukan putri Raja. Tapi betapa terkejutnya dia ketika melihat wajah sang Putri. Wajahnya pucat abu-abu penuh keriput, mata rabun, dan berambut merah."</div> <div style="text-align: justify;"> Apakah kamu adalah putri raja, yang kecantikannya terkenal di seluruh pujian dunia?" tanyanya.</div> <div style="text-align: justify;"> "Ah," jawabnya," ini bukan bentuk saya yang sebenarnya, mata manusia hanya bisa melihat saya dalam keadaan buruk rupa ini, tetapi kamu mungkin bisa melihat bentuk saya yang sebenarnya, lihat melalui cermin ini, karena cermin ini tidak akan salah dan akan menampilkan wajah saya yang sebenarnya."</div> <div style="text-align: justify;"> Dia lalu memberinya cermin yang di pegangnya, dan saat si Putra Ketiga melihat bayangan di dalam cermin, dilihatnya wajah yang paling cantik di seluruh penjuru dunia, dan dia juga melihat butiran air mata yang bergulir di pipi sang Putri. </div> <div style="text-align: justify;"> Lalu si Putra Ketiga bertanya, "Bagaimana kamu dapat dibebaskan ? Aku tidak takut akan mara bahaya.</div> <div style="text-align: justify;"> Bola kristal ajaibSang Putri berkata, "Dia yang mendapatkan bola kristal, dan mengacungkannya kehadapan penyihir, akan menghancurkan kekuatan sihirnya dengan bola kristal itu, dan saya akan kembali ke bentuk sejati saya. "Ah," dia menambahkan, "sudah banyak yang mencoba dan gagal, kamu begitu muda, saya sangat sedih karena kamu harus menghadapi bahaya yang begitu besar."</div> <div style="text-align: justify;"> "Tidak ada yang bisa mencegah saya melakukannya," kata si Putra Ketiga, "coba katakan padaku apa saja yang harus kulakukan."</div> <div style="text-align: justify;"> "Kamu harus tahu semuanya," kata sang Putri," ketika kamu menuruni gunung di mana istana ini berdiri, kamu akan menemukan seekor banteng liar di dekat sebuah mata air, dan kamu harus berkelahi dengan banteng itu, dan jika kamu bisa membunuhnya, seekor burung yang berapi-api akan muncul yang membawa sebuah telur yang membara, dan sebuah bola kristal terletak di dalam telur tersebut. burung itu tidak akan membiarkan telur tersebut terlepas kecuali dipaksa untuk melakukannya, dan saat telur itu jatuh di tanah, semuanya akan menyala dan membakar segala sesuatu yang berada dekat telur tersebut, dan dengan bola kristal semua masalahmu akan terselesaikan."</div> <div style="text-align: justify;"> Pemuda itu lalu pergi ke mata air, di mana seekor banteng liar mendengus dan berteriak marah padanya. Setelah melalui perjuangan yang panjang, si Putra Ketiga berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh hewan itu yang akhirnya jatuh mati. Seketika itu juga, seekor burung api muncul dan hendak terbang, tapi kakak si Putra Ketiga yang berubah bentuk menjadi elang, menukik turun, mengejar burung api tersebut sampai ke laut, dan memukul dengan paruhnya sampai sang Burung Api melepaskan telur yang dipegangnya. Telur tersebut tidak jatuh ke laut, tetapi ke sebuah gubuk nelayan yang berdiri di tepi pantai dan gubuk itu langsung terbakar api. Lalu tiba-tiba muncullah gelombang laut setinggi rumah, menerjang gubuk tersebut hingga seluruh api menjadi padam. Ternyata, saudara lain si Putra Ketiga yang menjadi ikan paus, yang telah mendorong dan menciptakan gelombang laut tersebut. Ketika api itu padam, si Putra Kegita mencari telur itu dan menjadi sangat bahagia saat menemukannya. Kulit telur tersebut menjadi retak dan pecah akibat suhu panas yang tiba-tiba berubah menjadi dingin saat tersiram air, sehingga bola kristal di dalamnya dapat diambil oleh si Putra Ketiga.</div> <div style="text-align: justify;"> Ketika pemuda pergi menghadap ke si Penyihir dan mengacungkan bola kristal itu di hadapannya, si Penyihir berkata, "kekuatan sihir saya telah hancur, dan mulai dari saat ini, kamulah yang menjadi raja di istana matahari. Dengan bola kristal itu juga, kamu telah mengembalikan bentuk saudara-saudara-mu ke bentuk manusia seperti semula."</div> <div style="text-align: justify;"> Si Putra Ketiga pun bergegas menemui sang Putri, dan ketika dia memasuki ruangan, dia mendapati sang Putri berdiri di sana dengan segala kecantikan dan keindahannya, dan tidak lama, merekapun menikah dan hidup berbahagia selamanya.</div>

Oleh Brothers Grimm Dahulu kala, ada seorang wanita penyihir yang memiliki tiga anak yang saling menyayangi antara satu dengan yang...

Ayam Jantan yang Cerdik dan Rubah yang Licik

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNzhmPdeUorMiwu9JbaILndhd3tGHdihdF5DYIPfxi7I0sAE8ZrZ_un7FuvAi3JHGsvI5-x0ieXGfrt9fYpwIsRd2HMgys9FQxLgxup_bCVGWR8QbBpbhOtHLgKy-GuoLc0DkHD1ky_yE/s1600/Ayam+Jantan+yang+Cerdik+dan+Rubah+yang+Licik.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNzhmPdeUorMiwu9JbaILndhd3tGHdihdF5DYIPfxi7I0sAE8ZrZ_un7FuvAi3JHGsvI5-x0ieXGfrt9fYpwIsRd2HMgys9FQxLgxup_bCVGWR8QbBpbhOtHLgKy-GuoLc0DkHD1ky_yE/s1600/Ayam+Jantan+yang+Cerdik+dan+Rubah+yang+Licik.png" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rubah yang licikSuatu senja saat matahari mulai tenggelam, seekor ayam jantan terbang ke dahan pohon untuk bertengger. Sebelum dia beristirahat dengan santai, dia mengepakkan sayapnya tiga kali dan berkokok dengan keras. Saat dia akan meletakkan kepalanya di bawah sayap-nya, mata nya menangkap sesuatu yang berwarna merah dan sekilas hidung yang panjang dari seekor rubah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Sudahkah kamu mendengar berita yang bagus?" teriak sang Rubah dengan cara yang sangat menyenangkan dan bersemangat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Kabar apa?" tanya sang Ayam Jantan dengan tenang. Tapi dia merasa sedikit aneh dan sedikit gugup, karena sebenarnya sang Ayam takut kepada sang Rubah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Keluargamu dan keluarga saya dan semua hewan lainnya telah sepakat untuk melupakan perbedaan mereka dan hidup dalam perdamaian dan persahabatan mulai dari sekarang sampai selamanya. Cobalah pikirkan berita bagus ini! Aku menjadi tidak sabar untuk memeluk kamu! Turunlah ke sini, teman, dan mari kita rayakan dengan gembira."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Bagus sekali!" kata sang Ayam Jantan. "Saya sangat senang mendengar berita ini." Tapi sang Ayam berbicara sambil menjinjitkan kakinya seolah-olah melihat dan menantikan kedatangan sesuatu dari kejauhan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Apa yang kau lihat?"tanya sang Rubah sedikit cemas.</div> <div style="text-align: justify;"> "Saya melihat sepasang Anjing datang kemari. Mereka pasti telah mendengar kabar baik ini dan -"</div> <div style="text-align: justify;"> Tapi sang Rubah tidak menunggu lebih lama lagi untuk mendengar perkataan sang Ayam dan mulai berlari menjauh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Tunggu," teriak sang Ayam Jantan tersebut. "Mengapa engkau lari? sekarang anjing adalah teman-teman kamu juga!"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ya,"jawab Fox. "Tapi mereka mungkin tidak pernah mendengar berita itu. Selain itu, saya mempunyai tugas yang sangat penting yang hampir saja saya lupakan."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ayam jantan itu tersenyum sambil membenamkan kepalanya kembali ke bawah bulu sayapnya dan tidur, karena ia telah berhasil memperdaya musuhnya yang sangat licik.</div> <div style="text-align: justify;"> Penipu akan mudah untuk ditakut-takuti.</div>

Oleh Aesop Rubah yang licikSuatu senja saat matahari mulai tenggelam, seekor ayam jantan terbang ke dahan pohon untuk bertengger. Seb...

Anjing yang Nakal

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKXGD99VjVxIfdpXen-5FEA1n8o5hy4mmKKT_pZNYVURmITUacgMXhUJfdrFEIwqkwLXkcFa5Np0UQif2Io4nvYapVYFpUfouCFNi2t926CKY_ozzIcXdVTv5yAG5UA2pnAIvWq9kNFYI/s1600/Anjing+yang+Nakal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKXGD99VjVxIfdpXen-5FEA1n8o5hy4mmKKT_pZNYVURmITUacgMXhUJfdrFEIwqkwLXkcFa5Np0UQif2Io4nvYapVYFpUfouCFNi2t926CKY_ozzIcXdVTv5yAG5UA2pnAIvWq9kNFYI/s320/Anjing+yang+Nakal.jpg" width="262" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anjing yang nakal, bangga akan kalung yang diikatkan pada balok beratAda seekor anjing yang sangat nakal dan jahat sehingga majikannya mengikatkan sebuah balok yang cukup berat di lehernya agar orang mengetahui kehadiran anjing tersebut dan bisa menghindari anjing itu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tetapi sang Anjing yang nakal itu sangat bangga akan kalung dan balok kayu itu, dia bahkan berlari-larian sambil menyeret-nyeret balok kayu tersebut dengan ributnya untuk menarik perhatian orang lain. Tetapi tak ada satupun orang yang senang melihat anjing itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seekor anjing lain yang melihatnya kemudian berkata "Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan di lehermu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu betapa nakal dan jahatnya kamu?"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Terkenal karena kebaikan, sangatlah berbeda dengan terkenal karena kejahatan.</i></div>

Oleh Aesop Anjing yang nakal, bangga akan kalung yang diikatkan pada balok beratAda seekor anjing yang sangat nakal dan jahat sehin...

Anjing di dalam Kandang Kerbau

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-J6VhAe-KXjxST1th8ban_88Tq2P1Y6R_oEgOYHL2adNgyjRRiN1t5F1wXwwqfYhbGNqp5OoHN4VIIGxkW21p-dLG-gieR7s65ir5AVuQbr3FxAlQ1UVFqrIcyaNg-c7QXqMVGquRMf4/s1600/Anjing+di+dalam+Kandang+Kerbau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-J6VhAe-KXjxST1th8ban_88Tq2P1Y6R_oEgOYHL2adNgyjRRiN1t5F1wXwwqfYhbGNqp5OoHN4VIIGxkW21p-dLG-gieR7s65ir5AVuQbr3FxAlQ1UVFqrIcyaNg-c7QXqMVGquRMf4/s320/Anjing+di+dalam+Kandang+Kerbau.jpg" width="314" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> Seekor anjing yang tidur pulas di sebuah kandang sapi yang penuh dengan tumpukan jerami, dibangunkan oleh kerbau-kerbau yang kelelahan dan kelaparan sehabis bekerja di ladang. Tetapi sang Anjing tidak membiarkan kerbau-kerbau tersebut mendekati kandang. Anjing tersebut menggeram-geram dan mengancam menggigit seolah-olah kandang tersebut penuh dengan daging dan tulang yang semuanya adalah untuk dirinya sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kerbau-kerbau tersebut menatap sang Anjing dengan tatapan jengkel. "Betapa egoisnya dia!" kata salah satu kerbau. "Dia tidak makan jerami tetapi dia tidak membiarkan kita yang sudah sangat kelaparan untuk memakan jerami tersebut!"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat itulah petani datang. Ketika dia melihat bagaimana tingkah laku sang Anjing, sang Petani lalu mengambil sebuah kayu dan mengusir sang Anjing sambil memukulnya karena tingkah lakunya yang egois dan mementingkan diri sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Jangan bertingkah seperti tidak ingin berbagi sesuatu yang pada dasarnya tidak dapat kamu nikmati sendiri.</i></div>

Aesop Seekor anjing yang tidur pulas di sebuah kandang sapi yang penuh dengan tumpukan jerami, dibangunkan oleh kerbau-kerbau yang kele...

Ayam Yang Berkelahi dan Burung Elang

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5DhcgMCHLSfVqFOpYFaO49ajMlntk9PCwNOcgx50IzOlr_PwvalyFZdxCY43QmKK6qJupyPEmcstVlqVS5O4Kier9JsH6Yy4EXTxpqhkcmDECSlWDFICLA9XVlUcVC-pdiGtbouCHYLM/s1600/Ayam+Yang+Berkelahi+dan+Burung+Elang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5DhcgMCHLSfVqFOpYFaO49ajMlntk9PCwNOcgx50IzOlr_PwvalyFZdxCY43QmKK6qJupyPEmcstVlqVS5O4Kier9JsH6Yy4EXTxpqhkcmDECSlWDFICLA9XVlUcVC-pdiGtbouCHYLM/s320/Ayam+Yang+Berkelahi+dan+Burung+Elang.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Rasa sombong menyebabkan kejatuhan</i></div>

Oleh Aesop Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada...

Anjing dan Tiram

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMRoP9QCp4_JFBgRIALowPlo1N9rNxFQ4fP3YfYlkVPCWMhVD6t9AQ9i3J0HbBXHOC7q4whKW1D41sb9MYDHEAYUeot9udOJRFQVXCk-QRzWJpRjUKEhe86_wPE26EzzrlW67E85vVyU/s1600/Anjing+dan+Tiram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMRoP9QCp4_JFBgRIALowPlo1N9rNxFQ4fP3YfYlkVPCWMhVD6t9AQ9i3J0HbBXHOC7q4whKW1D41sb9MYDHEAYUeot9udOJRFQVXCk-QRzWJpRjUKEhe86_wPE26EzzrlW67E85vVyU/s320/Anjing+dan+Tiram.jpg" width="320" /></a></div> <br /> Oleh Aesop<br /> <br /> Ada seekor anjing yang sangat senang makan telur. Anjing itu sering masuk ke kandang ayam dan dengan rakusnya menelan telur ayam bulat-bulat.<br /> <br /> Suatu hari, sang Anjing berjalan-jalan di pinggiran pantai. Anjing tersebut melihat seekor tiram, dan dalam sekejap sang Anjing menelan bulat-bulat tiram yang disangkanya telur.<br /> <br /> Tidak berapa lama kemudian, seperti yang kita duga, sang Anjing merasakan sakit yang hebat di perutnya.<br /> <br /> "Saya akhirnya mengerti bahwa tidak semua benda yang berbentuk bulat, adalah telur," katanya sambil mengerang kesakitan.<br /> <br /> Bertindak terlalu tergesa-gesa, sering mengakibatkan penderitaan.<br /> <div> <br /></div>

Oleh Aesop Ada seekor anjing yang sangat senang makan telur. Anjing itu sering masuk ke kandang ayam dan dengan rakusnya menelan telur ...

Anjing dan Bayangannya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmdOCg21CGxZsw_S7ZbkdRsxQ_4CglHjtgrRP8SJcqKa_vkK0g_1LhOnbnD7_4RlXaBj0ETIFH8ejrLn47m_6cCVGcFNnR3NsGK_RgDapncZJRNggBaKhE8Bg8lURoVjjay_2e0pobFk/s1600/Anjing+dan+Bayangannya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmdOCg21CGxZsw_S7ZbkdRsxQ_4CglHjtgrRP8SJcqKa_vkK0g_1LhOnbnD7_4RlXaBj0ETIFH8ejrLn47m_6cCVGcFNnR3NsGK_RgDapncZJRNggBaKhE8Bg8lURoVjjay_2e0pobFk/s320/Anjing+dan+Bayangannya.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anjing dan bayangan dirinyaSeekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah</div>

Oleh Aesop Anjing dan bayangan dirinyaSeekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya se...

Cerita Anak - Angsa dan Telur Emas

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc5jCJ04r0gGG3OQJM3OlXnrWhszvssMgk3XRgUK3ivgRsCmV4OjUFaMz3N73ezS1eVMIeOIGuRlUccNGven57jxUnGvZQM555zClk6ATyXx5SFImg-i7rmCjsi7CAUvERaV7j8qnGFUA/s1600/Angsa+dan+Telur+Emas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc5jCJ04r0gGG3OQJM3OlXnrWhszvssMgk3XRgUK3ivgRsCmV4OjUFaMz3N73ezS1eVMIeOIGuRlUccNGven57jxUnGvZQM555zClk6ATyXx5SFImg-i7rmCjsi7CAUvERaV7j8qnGFUA/s320/Angsa+dan+Telur+Emas.jpg" width="220" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Petani tersebut mengambil dan membawa telur-telur emas tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu yang singkat petani tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak lama kemudian </div> <div style="text-align: justify;"> keserakahan dan ketidak-sabaran petani itu terhadap sang Angsa muncul karena sang Angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Sang Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani, gagasan bahwa dia akan mendapatkan semua telur emas sang Angsa sekaligus dengan cara memotong sang Angsa. Tetapi ketika gagasan tersebut dilaksanakan, tidak ada sebuah telur yang dapat dia temukan, dan angsanya yang sangat berharga terlanjur mati dipotong.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Barang siapa yang telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yang lebih lagi, akan kehilangan semua yang dimilikinya.</div>

Oleh Aesop Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut ...

Angin Utara dan Matahari

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi132eTQkn6Avq162fPdLS-x7h0pc9aD2nplMkvgXGvjHTkFkffciw0IR5a7dK66H8sBFn9D61GlCZ8PAW1qItYETKUnMILT_QrvovN_KKlXZAcazMec0eO_C3RiNpBeuLy7ncEG3a5-dE/s1600/127-matahari-bersinar-dengan-terik-dan-memaksa-pengembara-berteduh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi132eTQkn6Avq162fPdLS-x7h0pc9aD2nplMkvgXGvjHTkFkffciw0IR5a7dK66H8sBFn9D61GlCZ8PAW1qItYETKUnMILT_QrvovN_KKlXZAcazMec0eO_C3RiNpBeuLy7ncEG3a5-dE/s320/127-matahari-bersinar-dengan-terik-dan-memaksa-pengembara-berteduh.jpg" width="293" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Aesop</div> <div style="text-align: justify;"> Angin Utara dan Matahari berdebat tentang siapa diantara mereka yang lebih kuat. Sementara mereka berdebat dengan hebat, seorang pengembara berjalan melewati suatu jalan dengan badan terbungkus jubah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Mari kita buktikan" kata Matahari, "bahwa yang terkuat diantara kita adalah siapa saja yang bisa membuat pengembara itu membuka jubahnya. "</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Baiklah," kata Angin Utara , dan seketika itu juga meniupkan angin kencang yang dingin kepada pengembara itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Matahari bersinar terik dan memaksa pengembara untuk berteduhDengan hembusan angin yang kencang, ujung jubah yang dipakai pengembara, tertiup ke belakang. Tetapi ia segera membungkus erat jubah itu ke tubuhnya, dan semakin kuat angin bertiup, semakin erat ia membungkus tubuhnya. Angin utara berusaha merobek jubah pengembara itu dengan tiupan anginnya, namun semua usahanya sia-sia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tibalah giliran matahari. Matahari mulai memancarkan sinarnya. Pada awalnya sinar yang dikeluarkan cukup lembut , dan dalam sekejap, kehangatan menggantikan rasa dingin dari Angin Utara. Sang Pengembara kemudian melonggarkan jubahnya dan membiarkannya tergantung dari bahunya. Sinar matahari kemudian bersinar lebih terik dan makin terik. Pria itu melepaskan topinya dan mengusap alisnya yang basah oleh keringat. Akhirnya ia menjadi kepanasan sehingga ia melepaskan jubahnya, dan untuk menghindari sinar matahari yang terik, ia berteduh di bawah naungan bayangan pohon di pinggir jalan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kelembutan lebih unggul dibandingkan kekerasan.</div>

Oleh Aesop Angin Utara dan Matahari berdebat tentang siapa diantara mereka yang lebih kuat. Sementara mereka berdebat dengan hebat, s...

Anak-anak dan katak di kolam

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPFaxH9i17PXJ5sb5u7_KsN5hc6lh5_WoUTl6CI2NPAiVZE_qP2mDtiAWkX20mwBZ2mTgPRHKFeAb3vnJ6CsxkzrszmsVBTmVnXFVB917Df5El6W0aP2pqjZ0M313HSJZ38jYQX8IcZh8/s1600/Anak-anak+dan+katak+di+kolam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPFaxH9i17PXJ5sb5u7_KsN5hc6lh5_WoUTl6CI2NPAiVZE_qP2mDtiAWkX20mwBZ2mTgPRHKFeAb3vnJ6CsxkzrszmsVBTmVnXFVB917Df5El6W0aP2pqjZ0M313HSJZ38jYQX8IcZh8/s320/Anak-anak+dan+katak+di+kolam.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <b>Oleh Aesop</b><br /> Pada suatu hari, beberapa orang anak laki-laki bermain-main di pinggiran sebuah kolam di mana pada kolam tersebut hiduplah beberapa keluarga katak. Anak laki-laki tersebut bermain-main dengan cara melemparkan batu-batu ke atas permukaan kolam.<br /> <br /> Batu-batu yang beterbangan dengan cepat di atas permukaan kolam membuat anak-anak tersebut tertawa terbahak-bahak; sedangkan katak-katak yang menghuni kolam tersebut gemetar ketakutan.<br /> Lalu seekor katak yang paling tua dan paling berani, mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan berkata, "Oh, anak-anak, mohon hentikanlah permainan kalian! walaupun permainan kalian merupakan hiburan bagi kalian, permainan itu bisa menyebabkan kematian bagi kami!"<br /> <br /> Pertimbangkan dengan baik sebelum melakukan sesuatu, apakah yang anda anggap sebagai hiburan, tidak akan menyebabkan orang lain menderita.

Oleh Aesop Pada suatu hari, beberapa orang anak laki-laki bermain-main di pinggiran sebuah kolam di mana pada kolam tersebut hiduplah be...

Androcles dan Seekor Singa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig2o99rOa7aIAlQHZYLj5ozGmUFaTsd4CBKUW3qjTnug0L9ZQ2fjSR6cQTkVEtf3IdNZACypWbyxLGBmySzpm4UUgFqjvI1EswsdN-ksEena8dlIOYS1pRZifpNbAeCEgbDjVNaB4rzq8/s1600/Androcles+dan+Seekor+Singa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig2o99rOa7aIAlQHZYLj5ozGmUFaTsd4CBKUW3qjTnug0L9ZQ2fjSR6cQTkVEtf3IdNZACypWbyxLGBmySzpm4UUgFqjvI1EswsdN-ksEena8dlIOYS1pRZifpNbAeCEgbDjVNaB4rzq8/s320/Androcles+dan+Seekor+Singa.jpg" width="317" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh Joseph Jacobs</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu kala di Kota Roma, hiduplah seorang budak bernama Androcles yang melarikan diri dari majikannya dan menyembunyikan diri di dalam hutan. Dia berjalan tak tentu arah di hutan tersebut cukup lama, hingga dia merasa kelelahan dan kelaparan serta mulai berputus asa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sesaat kemudian, dia mendengar suara seekor singa di dekatnya yang mengaum dengan keras. Androcles yang kelelahan, bangkit dan bergegas untuk pergi karena rasa takutnya kepada singa, tetapi saat dia berjalan menembus semak-semak dia tersandung pada akar pohon dan terjatuh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika dia mencoba untuk bangkit kembali, dia melihat seekor singa yang sangat besar datang ke arahnya, berjalan terpincang-pincang dengan tiga kakinya sambil mengangkat satu kakinya ke depan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Androcles yang malang menjadi putus asa karena dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk bangkit dan melarikan diri pada saat sang singa besar berjalan menuju ke arahnya. Ketika hewan besar itu tiba di depannya, Androcles ketakutan setengah mati. Akan tetapi singa tersebut tidak menyerangnya, dan hanya mengeluh serta mendesah sambil menatap Androcles.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Androcles berusaha mencabut duri dari kaki singaAndrocles pun melihat bahwa kaki kanan yang dijulurkan oleh sang Singa, berlumuran darah dan bengkak. Androcles mencoba melihat lebih dekat, dan saat itu dia melihat sebuah duri besar tertusuk pada kaki kanan sang Singa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Androcles mengumpulkan keberanian dan menarik keluar duri yang menusuk cakar singa, yang saat itu langsung meraung dengan keras karena kesakitan. Tetapi tidak lama setelah itu, sepertinya sang Singa menjadi lebih lega dan tenang, bahkan sang Singa pun menggosok-gosokkan kepala dan badannya ke Androcles sebagai tanda kasih sayang dan terima kasih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa yang ditakutkan oleh Androcles menjadi sirna, sang Singa bukan hanya tidak memangsa dirinya, tetapi dalam waktu tidak berapa lama, singa tersebut pergi dan kembali sambil membawa rusa muda yang berhasil ditangkapnya ke hadapan Androcles, sehingga Androcles bisa mendapatkan makanan di saat itu.</div> <div style="text-align: justify;"> Untuk beberapa waktu, sang Singa terus membawa hewan hutan yang dimangsanya untuk Androcles yang semakin hari semakin akrab dengan hewan besar tersebut. Namun suatu hari, sejumlah prajurit memasuki hutan dan menemukan Androcles. Ketika itu, dia ia tidak dapat menjelaskan apa yang dia perbuat di dalam hutan. Para prajurit tersebut menahan Androcles, dan membawanya kembali ke kota di mana dia melarikan diri. Di sanalah tuannya mengenali dia dan membawanya ke depan pihak berwenang. Dia pun dijatuhi hukuman mati karena telah melarikan diri dari majikannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada zaman tersebut, telah menjadi kebiasaan bagi bangsa Roma untuk memasukkan tahanan yang akan dihukum mati, seperti para pembunuh dan penjahat lainnya, ke dalam suatu arena besar bersama dengan seekor singa, sehingga di saat para penjahat menerima hukuman matinya di arena, masyarakat bisa menonton pertarungan antara mereka dan binatang buas tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Androcles juga dijatuhi hukuman mati, dan akan tempatkan di arena tarung beserta seekor singa. Pada hari yang telah ditentukan, dia pun ditempatkan di arena sendirian dan hanya berbekal tombak untuk melindungi dirinya dari dari serangan singa yang buas. Kaisar yang berada di barisan kursi untuk kalangan istana, memberikan sinyal untuk melepaskan singa dan memulai pertarungan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat sang Singa keluar dari kandangnya dan mendekati Androcles, apa yang terjadi? Bukannya sang Singa melompat ke atasnya untuk menerkam, tetapi sang Singa malah menunjukkan sikap hormat kepadanya, menggosok-gosokkan kepalanya pada Androcles yang dengan segera membelai kepala sang Singa. Ternyata singa tersebut adalah singa yang pernah bertemu dengan Androcles di dalam hutan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kaisar yang terkejut melihat perilaku aneh dari sang Singa, memanggil Androcles untuk datang kepadanya dan bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, sehingga singa yang terkenal ganas, menjadi jinak di hadapan Androcles.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Androcles pun menceritakan semua yang telah terjadi terhadapnya kepada sang Kaisar, dan bagaimana singa itu menunjukkan rasa terima kasihnya setelah dia mencabut duri yang menusuk di telapak kakinya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sang Kaisar pun mengampuni Androcles dan memerintahkan majikan Androcles untuk membebaskan Androcles dari perbudakan, sementara sang Singa pun dibawa kembali ke hutan untuk dilepaskan sehingga sang Singa bisa menikmati kebebasannya kembali.</div>

Oleh Joseph Jacobs Dahulu kala di Kota Roma, hiduplah seorang budak bernama Androcles yang melarikan diri dari majikannya dan menye...

Anak Laki-laki dan Setoples Kacang

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEqTKfQQLp7AXM6SKOAXOFNLmidBId-d-uAYAoaCBZxRaxpRs9EQ2gVHjgnBWHvecmf75YizjoFB-h2IkrbCM4PID4h5roLEdRzGneiLeqkDTEHxHo_dL3fpgDBx6-7oKpp10PA9nKKiA/s1600/Anak_Dan_Toples_MD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEqTKfQQLp7AXM6SKOAXOFNLmidBId-d-uAYAoaCBZxRaxpRs9EQ2gVHjgnBWHvecmf75YizjoFB-h2IkrbCM4PID4h5roLEdRzGneiLeqkDTEHxHo_dL3fpgDBx6-7oKpp10PA9nKKiA/s1600/Anak_Dan_Toples_MD.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seorang anak laki-laki diijinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples dan mengambil kacang yang ada di dalamnya. Dan anak laki-laki itu memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang, tetapi karena anak laki-laki itu mengambil kacang tersebut dengan genggaman yang sangat besar, dia tidak dapat menarik tangannya keluar, dan disana dia berdiri terus, tidak rela untuk melepaskan sebiji kacangpun dari genggamannya karena dia ingin mengambil semuanya sekaligus. Karena rasa penasaran dan kecewa dia mulai menangis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Putraku," kata ibunya ,"Ambillah kacang tersebut setengah genggam saja, sehingga kamu akan lebih mudah mengeluarkan tanganmu dari toples tersebut, dan mungkin kamu akan bisa memiliki lebih banyak kacang lagi jika kamu mengambilnya berulang-ulang."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jangan mengerjakan sesuatu yang terlalu banyak sekaligus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> oleh Aesop</div>

Seorang anak laki-laki diijinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples dan mengambil kacang yang ada di dalam...

Anak Penggembala dan Serigala

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSkp6cTxxv-DRhihlSokdsKwE4dc6jb8jbS8ZMcn94fm_UU5-OtxcqvMkXkRCLDRA1CKoVOigdQ6BsUYZ22rSxm1fGSajEi6jzNViUYvghoeVB1j-r8KVmqUGu44op5N5KUQrPaFkBpJU/s1600/Anak+Penggembala+dan+Serigala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSkp6cTxxv-DRhihlSokdsKwE4dc6jb8jbS8ZMcn94fm_UU5-OtxcqvMkXkRCLDRA1CKoVOigdQ6BsUYZ22rSxm1fGSajEi6jzNViUYvghoeVB1j-r8KVmqUGu44op5N5KUQrPaFkBpJU/s320/Anak+Penggembala+dan+Serigala.jpg" width="190" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anak Penggembala dan SerigalaTuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, "Serigala, serigala!"<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pembohong tidak akan pernah di percayai lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.<br /> <br /> oleh <a href="http://cerita4anak.blogspot.com/p/biografi-aesop.html">Aesop</a></div>

Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mula...

Cerita Anak Kambing dan Serigala

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqO74gy7wgR2uPjqOKPlLQItSgFGmBkkIKOGGczLIEqLSxxuY20Oz-PtxHcBv7dPNE62UpT3gkVbR497xiPmMOJXTzQaq4uK4WR-WVjrIAQ0-OKSNMyc6JUADaW7yX7P9zjcyDHrZqOkM/s1600/Cerita+Anak+Kambing+dan+Serigala.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqO74gy7wgR2uPjqOKPlLQItSgFGmBkkIKOGGczLIEqLSxxuY20Oz-PtxHcBv7dPNE62UpT3gkVbR497xiPmMOJXTzQaq4uK4WR-WVjrIAQ0-OKSNMyc6JUADaW7yX7P9zjcyDHrZqOkM/s320/Cerita+Anak+Kambing+dan+Serigala.jpg" width="220" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; color: #272727; font-family: inherit; line-height: 19.2000007629395px;">Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing itu dari bahaya. Anak kambing itu mencari rumput di pinggir atap, dan saat itu dia melihat seekor serigala dan memandang serigala itu dengan raut muka yang penuh dengan ejekan dan dengan perasaan yang penuh kemenangan, dia mulai mengejek serigala tersebut, walaupun pada saat itu dia tidak ingin mengejek sang Serigala, tetapi karena dia merasa serigala tersebut tidak akan dapat naik ke atas atap dan menangkapnya, timbullah keberaniannya untuk mengejek.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #272727; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19.2000007629395px;"><br /></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #272727; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19.2000007629395px;">Serigala itupun menatap anak kambing itu dari bawah, "Saya mendengarmu," kata sang Serigala, "dan saya tidak mendendam pada apa yang kamu katakan atau kamu lakukan ketika kamu diatas sana, karena itu adalah atap yang berbicara dan bukan kamu."</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #272727; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19.2000007629395px;"><br /></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #272727; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19.2000007629395px;">Janganlah kamu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginanmu secara terus menerus</span></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #272727; font-family: inherit;"><span style="background-color: white; line-height: 19.2000007629395px;"><br /></span></span></div> <div style="text-align: justify;"> oleh <a href="http://cerita4anak.blogspot.com/p/biografi-aesop.html">Aesop</a></div> <h3 style="background-color: white; color: #8cb631; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; font-stretch: normal; margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: -webkit-center;"> </h3>

Seekor anak kambing yang sangat lincah telah ditinggalkan oleh penggembalanya di atas atap jerami kandang untuk menghindari anak kambing ...

Cerita Anak Gembala yang Bijaksana

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKZUkyjTDtQR1Che9Y0oYX2Ymb8lSfpJf7MomG5js-xzhxRITta-9ncfzEwa4n9fHmiXGCHrewpChylXtKis7WzcOUKIHDA85d98bZDXV4EJqm3GSY6JViGEn1gcCxx6k8kIRVE5KByTU/s1600/Anak+Gembala+yang+Bijaksan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKZUkyjTDtQR1Che9Y0oYX2Ymb8lSfpJf7MomG5js-xzhxRITta-9ncfzEwa4n9fHmiXGCHrewpChylXtKis7WzcOUKIHDA85d98bZDXV4EJqm3GSY6JViGEn1gcCxx6k8kIRVE5KByTU/s320/Anak+Gembala+yang+Bijaksan.jpg" width="193" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu kala, ada seorang gembala kecil yang terkenal sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya. Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu, karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana. Ketika dia tiba, Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan saya berikan kepadamu, aku akan menganggap kamu sebagai anak saya sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia dengan saya di istanaku."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Apakah ketiga pertanyaan itu, paduka?" tanya anak gembala itu.</div> <div style="text-align: justify;"> "Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?"</div> <div style="text-align: justify;"> "Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?"</div> <div style="text-align: justify;"> "Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung. Saat selesai si Anak Gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Kamu telah menjawab tiga pertanyaan saya secara bijak," kata sang Raja, "dan untuk selanjutnya kamu akan hidup bersama saya di istana, dan saya akan memperlakukan kamu sebagai anak saya sendiri.".<br /> <br /> oleh <a href="http://cerita4anak.blogspot.com/p/biografi-aesop.html">Aesop</a></div>

Dahulu kala, ada seorang gembala kecil yang terkenal sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pert...

Cerita Anak - Monyet dan Unta Peniru

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiNjsYCgBw31a-8wMbE3LaxrGjBhmDDpmFiRIauOS6z0jHY2ZNAwLVz1XVSTDYR_v8UZHx2T85hRFiXXs98DHchkAhu7xS3t1e9fiP4tTXYSXGNtERcnL1XOm236MucnX76Gr2EC5t9KQ/s1600/Cerita+Anak+-+Monyet+dan+Unta+Peniru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiNjsYCgBw31a-8wMbE3LaxrGjBhmDDpmFiRIauOS6z0jHY2ZNAwLVz1XVSTDYR_v8UZHx2T85hRFiXXs98DHchkAhu7xS3t1e9fiP4tTXYSXGNtERcnL1XOm236MucnX76Gr2EC5t9KQ/s320/Cerita+Anak+-+Monyet+dan+Unta+Peniru.jpg" width="261" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada suatu perayaan besar untuk menghormati sang Singa si Raja Hutan, seekor monyet diminta untuk menari di depan hewan yang hadir pada perayaan itu. Tarian sang Monyet begitu indahnya sehingga semua hewan yang hadir menjadi senang dan gembira melihatnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pujian yang didapatkan oleh sang Monyet membuat seekor unta yang hadir menjadi iri hati. Dia sangat yakin bahwa ia bisa menari seindah tarian sang monyet, bahkan mungkin lebih baik lagi, karena itu dia maju ke depan menerobos kerumunan hewan yang menonton tarian monyet, dan sang Unta mengangkat kaki depannya, mulai menari. Tapi unta yang sangat besar itu membuat dirinya kelihatan konyol saat menendang-nendangkan kakinya ke depan dan memutar-mutarkan lehernya yang kaku dan panjang. Selain itu, sang unta sulit untuk menjaga agar tapak kakinya yang besar tetap terangkat ke atas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akhirnya, salah satu tapak kakinya yang besar hampir mengenai hidung sang Raja Hutan sehingga hewan-hewan yang jengkel melihat tingkah sang Unta, mengusirnya keluar sampai ke padang gurun.</div> <div style="text-align: justify;"> Jangan terlalu memaksa untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dapat kamu lakukan.</div>

Pada suatu perayaan besar untuk menghormati sang Singa si Raja Hutan, seekor monyet diminta untuk menari di depan hewan yang hadir pada...

Cerita Ahli Perbintangan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ZeEasc6ReZdhGmQYCNrmnA2NF4i398xgGmZV2xzn73vib1_EGgKZLWoCx0Lq713PMewY2XAHlnsOI74yQ0l4skusNsBsuWsZSN-2chFYJD_uIgNSy0FBP3-LOXA4UNBqNQB80_q_3Ik/s1600/68-ahli-perbintangan-memandangi-bintang-bintang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ZeEasc6ReZdhGmQYCNrmnA2NF4i398xgGmZV2xzn73vib1_EGgKZLWoCx0Lq713PMewY2XAHlnsOI74yQ0l4skusNsBsuWsZSN-2chFYJD_uIgNSy0FBP3-LOXA4UNBqNQB80_q_3Ik/s320/68-ahli-perbintangan-memandangi-bintang-bintang.jpg" width="311" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu kala hiduplah seorang tua yang dipercaya bisa meramal masa depan dengan melihat susunan bintang-bintang di langit. Dia menyebut dirinya sebagai seorang ahli perbintangan (astrologer) dan menghabiskan waktunya setiap malam dengan memandangi langit.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suatu malam saat dia berjalan di sebuah jalan di pinggiran desa. Matanya menerawang memandangi bintang di atas langit. Dia mulai memperkirakan dan meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan dari susunan bintang yang dilihatnya, dan saat itu juga tiba-tiba dia jatuh terperosok ke dalam lubang yang berisikan lumpur dan air.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di lubang tersebut, sang Ahli Perbintangan tenggelam oleh lumpur sampai sebatas telinganya, dan dengan panik Dia berusaha untuk menggapai pinggiran lubang agar dapat memanjat keluar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia lalu berteriak-teriak minta tolong dalam keadaan panik dan dalam waktu yang singkat orang-orang desa berlarian untuk datang menolong dan menariknya keluar dari lubang. Salah seorang diantaranya lalu berkata:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Kamu selalu berpura-pura bisa membaca masa depan dengan melihat bintang-bintang, tapi kamu gagal untuk melihat apa yang ada di bawah kakimu! Mungkin kejadian hari ini akan menjadi pelajaran agar kamu lebih memperhatikan apa yang ada di depanmu, dan membiarkan masa depan berjalan dengan sendirinya."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Apa gunanya dapat membaca bintang-bintang," kata yang lainnya, "apabila kamu sendiri tidak bisa melihat apa yang terjadi di dunia?"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Urus dan perhatikanlah hal-hal yang kecil, sehingga dengan sendirinya hal-hal yang besar juga akan berjalan dengan baik.</div>

Dahulu kala hiduplah seorang tua yang dipercaya bisa meramal masa depan dengan melihat susunan bintang-bintang di langit. Dia menyebut ...