Cerita Kenapa si Kancil
Mencuri Timun? – Si kancil adalah binatang
yang sangat cerdik, dia sangat pandai dan suka menolong hewan-hewan lainya. Mulai
dari gagak, tikus, siput, kerbau, dan binatang-binatang lainya. Tapi dengan ketenaran serta kebaikan
hatinya, banyak juga merasa iri dan diam-diam membenci si kancil. Salah satunya
adalah monyet. Monyet di kenal sebagi hewan yang paling cerdas sebelum si
kancil. Monyet dikenal juga sebagi hewan yang cukup cerdik sehingga dia bisa
lolos dari berbagai bahaya, termasuk dari jebakan petani yang berusaha
menangkapnya ketika si monyet mencuri buah timun milik pak tani. Dan ahirnya
karena sifat irinya, si monyet ingin mengetes si kancil. Apakah dia mampu lolos
dari berbagai bahaya seperti si monyet sehingga layak di juluki hewan yang
paling cerdik di hutan?
Ahirnya pada suatu hari, si
monyet dating menemui si kancil. Dia berkata bahwa dia memiliki kebun mentimun
yang sangat luas, dan berharap si kancil mau membantu memakanya karena dia tak
kuat menghabiskanya sendiri. Mendengar tawaran baik dari monyet, si kancil
tentu sangat senang tanpa memiliki perasaan curiga sedikitpun. Ahirnya berangkatlah
mereka menuju kebun timun pak tani yang di akui monyet sebagai kebun miliknya. Monyet
sangat yakin kali ini dia akan membuat si kancil tak bisa lolos dari jebakan,
sedangkan dia pasti bisa lolos karena sudah berkali-kali dia mampu meloloskan
diri dengan mudah berkat kegesitanya. Sesampainya di kebun, mereka berdua
memakan buah timun sepuasnya. Si kancil yang tahunya itu kebun milik monyet,
memakan buah timun dengan lahap dan sebanyak yang mampu dia makan. Setelah kenyang,
mereka pulang. Begitu mereka lakukan setiap hari.
Sedangkan pak tani ketika
melihat buah timun miliknya yang semakin hari semakin berkurang, membuat pak
tani curiga dan berusaha mencari apa sebabnya. Tak sengaja dia melihat bekas
jejak kancil yang ada di kebunya. “Berarti selama ini si kancil mencuri timun
milik ku. Baiklah.. akan ku buat perangkap agar besok kancil itu bisa ku
tangkap”. Piker pak tani yang mengira bahwa kancil mencuri timun miliknya. Pada
keesokan harinya, seperti biasa si monyet dan kancil kembali ke kebun untuk
memakan timun. Dan seperti hari-hari sebelumnya pula si kancil makan dengan
lahapnya. Sementara si monyet hari ini juga makan dengan lahap. Karena dia
berfikir selama ini tak ada perangkap atau pak tani yang berusaha menangkap
mereka, berarti pak tani belum menyadari apa yang mereka lakukan. Tanpa mereka
sadari, gerak gerik mereka di perhatikan pak tani dari balik semak-semak.
“Oooo.. ternyata kancil dan
monyet bandel itu lagi.. kemarin Cuma monyet, sekarang membawa teman. Lihat saja,
pokoknya salah satu dari dua hewan itu akan aku tangkap’. Kata pak tani dalam
hati. Setelah beberapa lama, kancil dan monyet ahirnya kekenyangan. Merekapun menjadi
merasa sangat mengantuk dan memutuskan untuk tidur sebentar. Tapi baru beberapa
saat mereka terpejam, tiba-tiba mereka di kejutkan oleh suara gaduh pak tani
yang mengejar mereka sambil memukul-mukul kentongan sehingga membuat mereka
kaget dan berlari tunggang langgang. Si kancil dengan gesitnya berlari melalui
tiap semak belukar untuk mencari jalan masuk ke hutan. Sedangkan si monyet
berusaha memanjat pohon dan melompat dari satu pohon ke pohon lainya. Tapi karean
dia kekenyangan, menjadi kurang lincah dan tak mampu bergerak lebih gesit dari
biasanya. Dengan mudahnya pak tani membidiknya dengan panah yang sudah di
bubuhi dengan ramuan obat tidur. Sehingga ketika mengenai si monyet, monyet
tersebut langsung terjatuh ke tanah dan tak sadarkan diri. Dan ahirnya, monyet
yang iri hati itu di tangkap dan di bawa pulang oleh pak tani. Setelah kejadian
itu, tak terdengar lagi bagaimana kabar si monyet dan juga tak pernah lagi
muncul di dalam hutan. Maka, setiap perbuatan jahat pasti akan mendapat balasan
yang buruk pula di kemudian hari seperti si monyet.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar