Cerita Anak

Home > All posts

Cerita Dongeng KANCIL dan GAJAH yang takut TIKUS| Dongeng Anak Terbaru

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Vl0vi0aLUN4/VMr57T0evnI/AAAAAAAADzY/x9Orku4-Gxw/s1600/gajah%2Btikus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="cerita gajah dan tikus" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Vl0vi0aLUN4/VMr57T0evnI/AAAAAAAADzY/x9Orku4-Gxw/s1600/gajah%2Btikus.jpg" title="kenapa gajah takut tikus" /></a></div>
<b><span style="font-size: large;">C</span>erita Dongeng Kancil dan Gajah yang takut Tikus</b> – Pada suatu hari, si Kancil berniatberkunjung
ke kediaman si tikus sahabat lamanya. Pagi-pagi sekali si Kancil sudah mulai
berangkat dari rumah, agar dia tak terlalu siang tiba di rumah si Tikus. Si Tikus
tinggal di sebuah kawasan kecil di pinggir hutan, tempat itu sangat indah
karena terdapat sebuah danau kecil di tempat itu. Si Tikus tinggal secara
berkelompok, terdiri dari beberapa keluara dan di pimpim oleh tetua tikus yang
menjadi sahabat karib si kancil. Akhirnya setelah berjalan hampir setengah
hari, si kancil tiba di perkampungan tikus dan di sambut gembira oleh tikus
sahabatnya. “ Wah.. kancil sahabat ku, sudah lama kita tidak bertemu. Tapi kau
masih saja kurus tak gemuk-gemuk”. Canda si tikus menggoda. “ Ah.. benar..
sejak peristiwa terahir kali kita bertemu dengan singa, hingga kini kita baru
bertemu lagi. Tapi anehnya, badan mu tetap saja kecil tak tinggi-tinggi. Hehehe..”.
si kancil membalas canda sahabatnya itu.
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mereka memang sudah lama tak bertemu sejak peristiwa si kancil menolong
tikus dari singa, bahkan karena pertolongan si kancil tikus dan singa akhirnya
bersahabat. Kedua kawan lama itu bersenda gurau dengan hangatnya mengenang masa
lalu mereka. Saling puji dan saling ejek seakan menjadi hal biasa yang selalu
bisa mendatangkan tawa yang membuat mereka lebih akrab. Tapi beberapa waktu
kemudian, mereka dikagetkan oleh tanah yang terguncang. Mereka lari keluar dari
rumah karena mengira terjadi gempa bumi, tek terkecuali si kancil. Tapi ternyata
anggapan mereka salah. Karena yang membuat bumi berguncang adalah segerombolan
gajah yang merangsak masuk ke daerah pinggir utan dan memakan semua tumbuhan di
sana. Akibatnya, tempat itu menjadi porak poranda karena banyak pohon yang
tumbang dan patah diterjang oleh para gajah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melihat hal itu, si tikus menjadi perihatin. Merasa memiliki tanggung
jawab sebagai kepala kampong, si tikuspun menghampiri kawanan gajah itu untuk member
nasehat. Melihat kawanya berjalan kea rah gerombolan gajah, si kancil mengikuti
karena takut jika terjadi sesuatu pada si tikus. “ Hai kawan-kawan.. aku mohon
jangan merusak alam di sekitar sini. Ini kampong kami, jadi silahkan kembali
dan mencari makan ke padang rumput tempat biasa kalian mencari makan. Lihatlah,
banyak pohon yang patah dan tumbang karena kalian terjang membabi buta”. Kata tikus.
Mendengar ada yang berkata pada mereka, gerombolan gajah mencari-cari dari mana
arah suar itu muncul. Lama merak mencari tapi tak melihat satu sosok yang
mereka lihat. Tapi begitu mereka tahu bahwa yang berkata pada merekaadalah
seekor tikus yang sedang berdiri di atas batu, kontan mereka tertawa
terbahak-bahak. Lalu datanglah satu gajah yang cukup besar menghampiri si tikus
yang ditemani kancil disampingnya. Mungkin gajah besar itu adalah kepala
gerombolan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“ Hai makhluk kecil, apa yang kau bilang? Mau mengatur kami? Mahluk kecil
rendahan seperti mu tak pantas berada disini sok menasehati. Bisa-bisa kamu
terinjak oleh kami lalu gepeng dan mati. Hahahahaha..”. kata kepala gajah itu. Si
tikus terdiam, dia agak takut karena gajah itu memiliki tubuh yang besar dan
kuat. Sedangkan dirinya bertubuh kecil dan lemah jika dibanding para gajah. Melihat
temanya yang ketakutan, si kancil akhirnya ikut angkat bicara. “ Hai makhluk
sombing.. kamu tak tahu dengan siapa kamu bicara?”. Teriak kancil. Para gajahpun
mengalihkan pandangan pada si kancil yang bertubuh mungil dan kecil. “
Hahahaha.. ada hewan mungil lagi yang sok jadi pahlawan kesiangan. Memangnya si
kerdil itu sapa? Kamu tak tahu kalu kami ini hewan terkuat di sini? Bahkan harimau
dan singa, tak ada yang berani melawan kami..”. kata gajah menyombongkan diri. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan geram kancil menjawab.. “ Dia itu adalah raja htan di sini. Jangankan
Cuma kamu, harimau dan singa saja mampu dia makan dengan giginya yang tajam dan
kuat”. Kata kancil. “hahahaha.. apa kamu bilang? Kamu mimpi ya? Makhluk kecil
rendahan ini mau memakan kami juga? Sudah gila kau ya?”. Kata gajah mengejek
sambil tertawa terbahak. “Oooo.. jadi kalian meragukan kemampuan raja kami ini?
mau bukti?”. Tantang kancil. “Buktikan kalau memang benar begitu.. apa yang
ingin kau tunjukan hewan kecil?”. Tanya gajah mulai marah karena tersinggung. “
Baik.. apa kau mampu memakan batang pohon dan kayu?” Tanya kancil. “ Hah.. gila
kau..!! mana mungkin ada hewan yang mampu memakan batang kayu? Bahkan gigi
singan dan harimau yang tajam, tak akan mampu memakan kayu”. Kata gajah. Seakan
tahu dengan siasat kancil, si tikus berusaha sok angkuh dan berani. “ Raja ku
ini, giginya sangat kuat dan tajam, jangankan daging kalian, batang kayu yang
besarpun tak menjadi masalah untuk dirinya. Mampu dia robohkan dan dia makan..”.
kata kancil. “ Hahahahahaha.. dua hewan kecil yang gila..”. kata gajah semakin
mengejek.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Baiklah kalau kalian tak percaya.. tapi jika semua kata-kata ku mampu
dibuktikan, kalian harus bersedia menjadi santapan raja ku ini. Dia sudah cukup
lama tak makan daging gajah, kalian jangan lari ya..”. Kata si kancil
menantang. Si kancil lalu member isyarat pada si tikus untuk melanjutkan
tugasnya, tikuspun lalu menuju sebuah pohon yang cukup besar. Lalu menggigit
batang pohon itu, mengeratnya hingga pohon itu lama-lama terkikis dan hampir
tumbanga. Melihat hal itu, para gerombolan gajah menjadi kaget, mereka mengira
bahwa tikus memang kuat dan mampu memakan segalanya termasuk mereka. Tanpa menunggu
komando, semua kawanan gajah itu lari kalang kabut mencari selamat karena takut
jika tikus benar-benar akan memakan mereka semua. Melihat hal itu, tikus dan
kancil tertawa geli..” Ya.. lari sana.. tapi jika sampai raja ku bertemu kalian
lagi, maka dia akan memakan kalian hidup-hidup.. ingat itu..!!”. gajah adalah
hewan yang memiliki ingatan yang cukup kuat. Semenjak hari itu, kawanan gajah
tak ada lagi yang berani ke tempat itu. Bahkan setiap gajah bertemu dengan
tikus, mereka akan merasa ketakutan karena takut dimakan olehnya. Dan itu terus berlanjut
hingga saat ini. dan menjadi sebab kenapa gajah takut dengan tikus.. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
                                                                     <b>  The End</b></div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

C erita Dongeng Kancil dan Gajah yang takut Tikus – Pada suatu hari, si Kanc...

DONGENG RAJA HARIMAU DAN KERA| Dongeng Anak Terbaru

<div class="mobile-photo">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-en6eAeKrKzk/Ug-xFaL8VII/AAAAAAAAChU/O_MDF8oP360/s1600/Raja%2Bkera%2Bdan%2Bharimau-785383.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dongeng anak harimau dan kera" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5913139542247625858" src="http://3.bp.blogspot.com/-en6eAeKrKzk/Ug-xFaL8VII/AAAAAAAAChU/O_MDF8oP360/s320/Raja%2Bkera%2Bdan%2Bharimau-785383.jpg" title="dongeng harimau dan kera" width="316" /></a><span style="font-size: x-small;"><b>DONGENG RAJA HARIMAU DAN KERA</b> - Setelah dirinya berhasil di kelabuhi oleh si kancil,harimau menjadi sangat dendam pada si kancil. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Tiap kali mengingat apa yang berani di lakukan si kancil padanya,hatinya menjadi terasa terbakar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dia pun berniat untuk membalas dendam pada si kancil. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Rupanya rasa marah dan gundah yang di rasakan rajanya di ketahui oleh serigala. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Maka serigala pun mencoba memberi saran pada harimau sang raja hutan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Kenapa tak kita datangi ke alas purwa saja bos,tempat tinggalnya".kata serigala. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Aku tak bisa ke sana,karena daerah itu adalah wilayah raja kong,si raja kera".kata harimau. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Lho..??
 Memangnya kenapa bos?Apakah si bos takut pada bangsa kera?Kan mereka 
bukan apa-apa di banding baginda raja loreng yang kuat".kata serigala 
mecoba menghasut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Jaga bicara mu,atau kau akan ku bikin bergedel serigala.!! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Masalahnya bukan takut atau tidak,tapi ini soal perjanjian yang telah di lakukan oleh leluhur ku dulu..".kata harimau. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Perjanjian seperti apa bos? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kok sampai-sampai begitu penting?".tanya serigala. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">"Akan ku ceritakan pada mu,dengarkan baik-baik.... </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dahulu kala harimau adalah satu-satunya raja hutan yang berkuasa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Semua binatang tunduk dan patuh pada perintahnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Nenek
 moyang ku,king loreng generasi pertama adalah pemimpin yang bijak,tapi 
itu semua terjadi setelah ada perjanjian "bagi wilayah". </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sebenarnya..nenek moyang ku dulu adalah raja yang sangat di benci rakyatnya karena suka bertindak semena-mena. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Hingga pada suatu hari ketika king loreng generasi pertama jalan-jalan,dia terjebak dalam lumpur hisap. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dia tak bisa lolos dari lumpur hisap itu dan perlahan-lahan dia mulai tenggelam di dalamnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dia pun berteriak-teriak minta tolong,tapi tak ada satu pun binatang yang mau menolongnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ahirnya..datanglah seekor kera di hadapanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dan nenek moyang ku meminta tolong padanya,tapi kera itu tidak mau. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Raja harus mau memenuhi beberapa syarat sebagai ganti petolongan yang dia berikan,dan demi keselamatan nyawanya... </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">nenek moyang ku menyanggupinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dan kera mengajukan tiga persyaratan.. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Yang pertama,sang raja harus menjadi raja yang menyayangi rakyatya serta bersikap adil dan bijak sana. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Yang ke dua,harus ada pebentukan dewan  </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">tinggi dan pembagian wilayah kepemerintahan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Itu di lakukan sebagai alternatif pemegang kepemrintahan sementara ketika raja loreng mengingkari janjinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dan yang ke tiga,bangsa harimau tidak boleh memangsa dan mengganggu bangsa kera dan anak cucunya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Dan nenek moyang ku menyanggupi semua syarat dan perjanjian itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bahkan nenek moyang ku menghadiahi bangsa kera dengan taring dan kuku yang kuat sebagai wujud keseriusan perjanjian itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Nah 
serigala,sekarang kau tahu alasan apa yang membuat ku tak bisa menyusul 
kancil ke tempat asalnya..".kata king loreng menutup ceritanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">''Oooo..rupanya
 begitu to bos? Yah,mau gimana lagi kalau sudah kaya gitu,berarti si bos
 harus lebih bersabar saja menunggu si kancil keluar  dari 
sarangnya".kata serigala kemudian pamit undur diri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sementara harimau masih tetap terpaku di singgasananya,dan menunggu kesempatan untuk bisa bertemu kembali dengan si kancil.. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">*The End* </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Story by: Muhammad Rifa'i</span></div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

DONGENG RAJA HARIMAU DAN KERA - Setelah dirinya berhasil di kela...

DONGENG RAJA HARIMAU DAN KERA| Dongeng Anak Terbaru

DONGENG RAJA HARIMAU DAN KERA - Setelah dirinya berhasil di kelabuhi oleh si kancil,harimau menjadi sangat dendam pada s...

Si Kancil dan si Raja Kera | Dongeng Anak Terbaru

<div class="mobile-photo">
</div>
<div>
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-ccDwS7LTZAY/UeStimnyQfI/AAAAAAAACec/c9Xd1wAvjYU/s1600/Kancil_dan_kera-730285.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dongeng kancil dan monyet" border="0" height="225" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5901032221756768754" src="http://3.bp.blogspot.com/-ccDwS7LTZAY/UeStimnyQfI/AAAAAAAACec/c9Xd1wAvjYU/s320/Kancil_dan_kera-730285.jpeg" title="dongeng kancil dan kera" width="400" /></a><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><b> si KANCIL TERBARU</b> chapter:01 - Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan nama ini. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Namanya telah melegenda dari waktu ke waktu,di ceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Si kancil yang terkenal cerdas,cerdik,lincah,licik,dan juga banyak akal. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Memang
 patut kalau dirinya menjadi sebuah legenda yang patut untuk selalu di 
ceritakan,dan kali ini..Si kancil akan berpetualang dalam sebuah kisah 
yang sama,tapi alur ceritanya mungkin berbeda.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Duduk dan nikmatilah kisah ini dengan seksama,ketika waktu di mana kisah the Legend of si Kancil di mulai... </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pada zaman dahulu di alas purwa terdapat sebuah desa kecil tempat para binatang yang bernama alas bongas. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Di desa itu di huni oleh beberapa keluarga binatang. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan salah satunya adalah keluarga pak Kanca. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Keluarga pak kanca adalah keluarga kancil,dia hidup bersama isterinya yang bernama Cileungsi. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pada waktu itu Cileungsi atau sebut saja bu kanca,tengah hamil tua. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan 
pada hari yang di sudah tunggu-tunggu oleh keluarga kecil itu,ahirnya 
lahirlah seekor bayi laki-laki yang melengkapi kebahagiaan keluarga 
kecil itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Kita kasih nama siapa bu?".Tanya pak kanca. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Bagaimana kalau kita beri nama KANCIL saja pak?".Jawab bu kanca. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Lho?Bukanya itu nama jenis bangsa kita bu?Apa tidak terlalu aneh?".Kata pak kanca heran. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hahaha..Kenapa
 harus heran pak? Nama adalah sebuah do'a..Dan ku harap dengan memberi 
anak kita nama Kancil,suatu saat nanti dia bisa menjadi orang besar yang
 membuat jenis kita selalu di ingat dari waktu ke waktu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lagi pula..Itu juga gabungan dari kedua nama kita..KANca dan CILeungsi,di gabung jadi KANCIL..".Kata bu kanca. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hehehe..Benar
 juga kata mu bu.Aku setuju dengan nama itu..Yah,moga-moga saja ketika 
dia besar nanti dia mewarisi kecerdasan ibunya.. :)  ".Kata pak kanca. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Dan juga kelincahan dan kegesitan bapaknya.. "^_^"...".Sambung bu kanca menimpali. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan sejak saat itu,di mulailah kehidupan si kancil yang di didik dengan kasih sayang oleh keluarganya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dia 
tumbuh menjadi kancil yang cerdas dan lincah,dan di desa kecil itu pun 
si kancil selalu terlihat menonjol di antara anak-anak binatang lain. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Bahkan di sekolah pun si kancil terkenal sebagai anak yang cerdas,bahkan dia selalu mendapat ranking satu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Yah..Walau tak dapat di pungkiri dia juga sedikit nakal dan bandel karena terlalu ceroboh dan mudah penasaran. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Itu semua tak lepas dari kemampuanya membagi waktu antara bermain dan waktu belajar. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pada suatu hari sepulang sekolah,si kancil mengajak teman-temanya untuk berjalan-jalan keluar desa. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar desanya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Si buny kelinci dan si ranggo tupai yang selalu menjadi teman setianya mengikutinya dari belakang. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja yuk..Aku takut..".Kata si buny. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"iya
 cil..Kata ibu ku,area di luar desa tidak aman.Daerah ini di kuasai oleh
 para bandit yang di juluki the gorilazer..".Kata tupai menimpali. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Halah..Kalian gak usah takut,kan ada aku..Emangnya ada apa dengan para gorilazer itu?".Tanya kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Mereka itu adalah kelompok kera yang suka menjarah,kadang mereka juga masuk ke desa kita. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan bermata satu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ceritanya dia pernah tertangkap oleh pemburu dan satu matanya terkena panah,tapi dia dapat lolos. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Itulah
 yang membuatnya sangat di takuti dan di segani,karena sangat jarang 
yang bisa lolos dari pemburu hidup-hidup..".Kata ranggo tupai 
menjelaskan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..". </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Jaga
 mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada.Ini daerah kekuasaan 
ku".Tiba-tiba sebuah suara memotong perkataan kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para kera,dan seekor gorila melompat turun menghampiri kancil dan kawan-kawan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Sungguh anak kecil yang pemberani tapi ceroboh..Kau berani menghina ku di daerah kekuasaan ku..".Kata gorila itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Lho..Memang
 kau ini siapa? Emang hutan ini milik bapak mu?".Jawab kancil 
santai,sementara kedua temanya menggigil ketakutan di belakangnya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Lancang
 sekali kau bocah..!! Lihat baik-baik diri ku..Dengan mata satu dan 
tubuh yang besar dan kuat.Nama ku melegenda..Akulah hewan terkuat di 
wilayah ini,akulah satu-satunya hewan yang mampu lepas dari para 
pemburu..Akulah pimpinan the gorilazer,akulah..The King KONG..!!".Jawab 
gorila itu dengan penuh gaya.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"huuaah..Sampai ngantuk aku dengernya..Udah ngocehnya? Terus kalau kamu pimpinan gorilaz alias gorila malaz,emangnya kenapa? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Terus kalo kamu punya nama the king kong raja kera  emang kenapa?  </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Harus bilang "Wooww..!!" gitu? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sudahlah paman,paman kong gak usah sok nakut-nakuti aku. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada buktinya..Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku juga bisa paman. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Jangankan
 cuma di tangkap,di bawa sampai rumah mereka saja aku juga masih bisa 
pulang..".Raja kong sangat terkejut mendengar jawaban kancil itu,bahkan 
semua kera dan kedua teman kancil ikut melongo di buatnya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hmm..Besar juga mulut mu bocah..Kalau begitu,bagaimana kalau kita bertaruh untuk membuktikan ocehan mu..".Kata raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan pastinya sih aku bakal menang.. :p  ".Jawab kancil enteng. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"hahaha..Aku suka gaya mu bocah..Sangat percaya diri dan bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..". </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Oke..Aku
 gak minta yang aneh-aneh..Aku cuma minta kalau aku menang,paman dan 
para gerombolan paman tidak boleh jadi bandit lagi.Dan tentunya tidak 
boleh menjarah barang yang bukan haknya,mulailah hidup dengan baik.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan 
yang kedua..Jika aku berhasil lolos,paman dan para gerombolan 
paman..Harus menceritakan kisah tentang diri ku kesemua penjuru hutan 
purwa ini.Agar semu tahu tentang kisah ku.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Bagaimana paman kong? Setuju?".Tanya kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hahaha..Dasar
 kau bocah yang aneh..Kau mempertaruhkan nyawa mu hanya untuk hal 
sebodoh itu? Kau tak berminat jadi raja menggantikan ku?". </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Tidak paman..Cuma itu aja..Lagian aku juga gak minat jadi raja..Kebanyakan mikir,takut botak. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan lagi takut gendut karena kebanyakan makan,contohnya seperti perut paman..Hehehe".Kata kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Huahahahaha..Gue
 suka gaya loe bocah..Baru kali ini aku bertemu bocah bernyali besar 
seperti mu..Baiklah,aku sanggupi permintaan mu.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan menyesal karena telah berani mempermainkan aku..".Ancam Raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap para pemburu..".Kata kancil menyanggupi. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Cil..Kamu yakin mau melakukan ini? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Itu sangat berbahaya lo cil,sama saja kamu mengantar nyawa. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik buny dan ranggo pada kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"kalian tenang saja kawan-kawan..Aku pasti baik-baik saja. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Aku punya seribu satu rencana,kalian tak usah hawatir. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kalian tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan kedua temanya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ahirnya dengan di pandu seekor kera anak buah raja kong,si kancil berjalan menuju tempat perangkap berada. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada di pinggiran hutan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Nah..Kita sudah sampai,aku hanya bisa mengantar mu sampai sini saja. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu hingga kau akan terperangkap.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Aku 
akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-benar 
terperangkap oleh tali itu,kemudian aku akan pergi menghadap raja kong 
untuk melapor".Kata kera pemandu itu menjelaskan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Ok..Cuma hal yang simpel..Baiklah,kamu tunggu di sini. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Aku akan menuju ke arah perangkap itu..Gitu aja kok repot".Kata si kancil sambil berlalu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan terikat terbalik di atas pohon. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat lepas,kera pemandu pun kembali untuk melapor ke raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"hmm..Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?".Tanya raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Benar bos..".Jawab kera pemandu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Benar-benar
 bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan berkabung untuk kematianya
 sebagai ungkapan rasa penghormatan ku..".Kata raja kong.  </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sementara buny dan ranggo hanya bisa menangisi nasib yang menimpa kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Mereka tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang mengenaskan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas perangkap. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri,tapi tetap tak berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Ternyata
 tali ini benar-benar erat..Aku tak mampu lepas sendiri.Wah..Bisa-bisa 
aku benar-benar tertangkap pemburu nih..Aku harus cepat-cepat cari 
akal..".Gumam kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ketika sikancil sedang berfikir keras,tiba-tiba tiga ekor merpati hinggap di pohon itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Kamu
 sedang apa cil?Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan sudah terlalu
 jauh dari desa..".Tanya ketiga merpati itu serentak. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman sekelasnya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lalu dia pun melihat ke atas pohon.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Dara,Deri,Dora?! Kenapa kalian bisa ada di sini?".Kata kancil senang sekaligus terkejut. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Kami baru saja pulang dari rumah paman Kurkur,lalu kami melihat mu tergelantung dan kami lalu ke sini. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di perangkap ini?".Tanya si dara. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami bersama buny dan ranggo kepada ketiga sekawan itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Nah..Kalian sudah tahu ceritanya.Sekarang aku membutuhkan bantuan kalian sebelum para pemburu datang..".Pinta kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Apa yang bisa kami lakukan untuk mu cil?".Tanya Dora. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Kalian buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan kotoran kalian. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kalian tak usah tanya alasanya apa,yang penting lakukan saja. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu datang..".Perintah kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tiga
 sekawan burung dara itupun segera melakukan perintah si kancil,setelah 
semua selesa dan di rasa cukup..Mereka kemudian terbang meninggalkan si 
kancil.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lalu..Apa sebenarnya rencana si kancil? </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Eits..Baca dulu dengan sabar..  "^_^" </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tak lama setelah tiga dara sekawan pergi,para pemburu datang. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena perangkap mereka. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu A. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah beberapa hari dia terjebak dan mati kelaparan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-gara kita pergi ke kota menjual hasil panen. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi banyak lalat..".Kata pemburu B. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Wah..Sepertinya benar kak..Lalu mau kita apakan bangkai ini?".Tanya pemburu A. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Ya 
kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan harimau,memangnya 
bangkai busuk mau kita apakan lagi?Setelah itu kita pasang lagi 
perangkapnya..".Jawab pemburu B. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Baik kak..".Kata pemburu A kemudian  melepaskan tali perangkap yang menjerat si kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan kemudian mereka tinggalkan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari tadi pura-pura mati segera bangun. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang menemui raja kong untuk menagih taruhan mereka. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kontan saja para kera dan kedua temanya di buat terkejut dengan kembalinya si kancil,lebih-lebih raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit pun.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hai paman kong..Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe  ".Kata kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak masuk akal..".Tanya raja kong tergagap tak percaya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"hehehe..Sudah..Tak
 perlu aku jelaskan.Sekarang yang penting aku sudah membuktikan omongan 
ku dan sekarang paman harus menepati janji paman..Simpel,gitu aja kok 
repot..  ^_^  ".Jawab kancil. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai raja,aku akan menepati janji ku. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Aku 
dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan menyebarkan 
semua kisah mu keseluruh pelosok hutan,agar mereka mengal mu dan 
mengetahui akan kehebatan mu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya raja kong. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"<a href="http://www.u-nix.com/2014/05/dongeng-kancil-dan-siput-yang-bijaksana.html"><b>Sebut saja nama ku..KANCIL</b></a>..  :)  ". </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lalu setelah kejadian itu,kancilpun mengajak kedua temanya kembali ke desa. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sungguh petualangan yang melelahkan..Rasanya rumah adalah tempat yang nyaman untuk istirahat sejenak. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sebagai persiapan menghadapi petualangan baru di hari esok.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dalam petualangan yang lain..Dalam kisah yang lain pula..  "^_^" </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">The End </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

si KANCIL TERBARU chapter:01 - Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan nama ini. Namanya telah melegenda ...

CERITA si KANCIL menolong KERBAU| Dongeng Anak Terbaru

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/--oZ_KKqj-YA/U_OLpYEC6nI/AAAAAAAADbQ/RclryrM3m6g/s1600/si%2Bkancil%2Bdan%2Bkerbau.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="cerita kancil dan kerbau" border="0" height="279" src="http://2.bp.blogspot.com/--oZ_KKqj-YA/U_OLpYEC6nI/AAAAAAAADbQ/RclryrM3m6g/s1600/si%2Bkancil%2Bdan%2Bkerbau.jpg" title="dongeng kancil dan kerbau" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dongeng kancil dan Kerbau</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah pada
cerita si kancil sebelumnya tentang perlombaan lari antara <a href="http://dongengterbaru.blogspot.com/2014/05/dongeng-kancil-dan-siput-yang-bijaksana.html"><span style="color: black;">si kancil dan siput</span></a>,
kini sikancil sadar dan tak lagi menyombongkan dirinya. Si kancil kini kembali
menjadi kancil yang periang, cerdik, dan juga baik hati. Pada suatu hari yang
panas, si kancil menyusuri hutan untuk jalan-jalan. Karena merasa haus, si
kancil berjalan menuju sungai untu minum.</span>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah sampai, si kancilpun minum dengan lahapnya. Dia meminum
sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan rasa dahaganya. Setelah di rasa puas, si
kancilpun kemudian berteduh di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Suasana yang
sejuk dan angin sepoi-sepoi yang berhembus, membuat mata si kancil menjadi
terasa berat dan mengantuk.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tapi ketika si kancil tengah asik menuju alam mimpi, lamat-lamat
dia mendengar suara merintih dan minta tolong. Si kancilpun segera bangun dan
mencari dari arah mana suara itu berasal. Betapa kagetnya si kancil, ketika dia
melihat dari balik semak-semak. Dia melihat pak kerbau yang tengah mengerang
kesakitan karena kakinya di gigit oleh seekor buaya. Si kancilpun mendekat
untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Hai pak kerbau.. apa kabarmu hari ini? Kau dan pak buaya sedang
main apa? Bolehkah aku ikut?”. Kata si kancil berlagak bodoh.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Aduh kancil.. kabar ku hari ini sangat sial..”. kata pak kerbau.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Tapi kabar ku hari ini sangat baik dan sangat beruntung..hahaha”.
kata buaya menyahut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Lho.. kok bisa begitu? Memangnya kalian ini kenapa? Ada apa
sebenarnya?”. Tanya si kancil.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Begini cil..”. kata pak kerbau. “Tadi.. waktu aku sedang minum,
aku mendengar ada suara meminta tolong. Setelah aku cari, ternyata aku melihat
buaya ini sedang mengerang kesakitan karena tertimpa oleh pohon. Dia memelas
dan meminta tolong pada ku, agar aku mau menolongnya”. Kata pak kerbau.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Lha terus masalahnya bagaimana kok bisa jadi begini?”. Tanya si
kancil lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Nah.. biar aku yang lanjutkan cil..”. kata buaya. “Tadi dia memang
menolong ku. Melepaskan aku dari tindihan pohon besar yang menimpa tubuh ku
sehingga aku tak bisa bergerak. Tapi tadi aku juga sudah bertanya padanya,
apakah diamau menolong ku dengan tulus? Lalu dia jawab, iya. Nah, janji adalah
hutang bukan?”. Tanya si buaya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Iya.. memang benar demikian, lalu..?” Tanya si kancil lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Aku terjebak di bawah pohon sudah tiga hari lamanya. Kehujanan,
kepanasan, dan juga kelaparan. Waktu pak kerbau menolong ku, aku sangat lapar
cil. Jadi ku tagih juga janjinya yang katanya mau  menolongku dengan tulus, agar dia juga
bersedia ku santap untuk menolong ku menghilangkan rasa lapar ku. Jadi, aku tak
salah kan cil? Hahaha..”. kata si buaya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apakah benar demikian pak kerbau cerita yang sebenarnya?”. Tanya si
kancil memastikan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Memang benar cil. Tapi aku hanya bermaksut menolongnya dari
tindihan pohon tadi agar dia bisa bebas. Tak ku sangka ternyata dia juga mau
memakan aku untuk menolong menghilangkan rasa laparnya. Nasib ku memang
benar-benar malang cil..”. kata pak kerbau pasrah dengan sedihnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Tunggu-tunggu.. kalau memang benar begitu ceritanya, berarti pak
buaya benar dan pak kerbau yang bersalah. Jadi pak kerbau memang harus bersedia
di makan oleh pak buaya..”. mendengar perkataan si kancil ini, buaya menjadi
sangat senang dan si kerbau menjadi sangat bersedih. Dia hanya bisa merintih
dalam kepasrahanya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Tapi untuk lebih jelasnya, bagaimana kalau kita lakukan reka ulang
adegan yang sebenarnya…?”. Kata si kancil lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Reka ulang adegan? Maksudnya apa cil?”. Tanya pak buaya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Maksudnya, kita akan melakukan sandiwara tentang kejadian sebelum
hal ini terjadi. Agar semua dapat kita simpulkan dengan jelas siapa yang benar
dan siapa yang salah”. Kata si kancil.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Buat apa cil? Kan tadi sudah kau bilang bahwa aku yang benar.”.
kata buaya sedikit protes.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Memang pak buaya.. tapi masalahnya, pak kerbau merasa belum jelas
dan dia merasa dirinya juga benar. Nah, agar dia juga sama-sama mengerti bahwa
dia yang salah, maka kita harus melakukan reka adegan ini. Tentunya pak buaya
yang sangat cerdas tak mau jika di bilang memakan kerbau yang tak bersalah
bukan?”. Tanya si kancil.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mendengar dirinya di puji, si buaya menjadi besar kepala.. “Wah..
tentu saja tidak cil. Kau memang benar. Buaya cerdas seperti ku tak mungkin mau
jika di sebut penipu. Hahaha.. baiklah, mari kita lakukan reka ulang adeganya,
aku yakin bahwa walau di ulang berapa kalipun.. tetap aku yang benar”. Kata buaya
dengan yakinya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ahirnya, buaya melepas gigitanya dari kaki pak kerbau. Dan merekapun
melakukan reka adegan. Si buaya kembali ke tempat asal dia tertimpa batang
pohon. Dan pak kerbau kembali mendorong pohon menimpa pak buaya dengan ke dua
tanduknya. Setelah di rasa si buaya tak sanggup lagi bergerak dan benar-benar
terjebak, si kancil mengajak pak kerbau segera lari meninggalkan tempat itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Rasakan itu buaya jahat..!! ahirnya kamu berhasil juga aku tipu. Kamu
memang tak tahu terimakasih. Sudah di tolong malah tak mau membalas budi. Sekarang
rasakan sendiri akibat dari perbuatan jahat mu. Kau akan terjebak di situ tanpa
ada stupun hewan yang mau menolong mu. Hahaha..”. kata si kancil sambil berlari
meninggalkan tempat itu. Sementara si buaya yang merasa di tipu oleh si kancil,
sangat sakit hati dan menyimpan dendam. “Suatu hari nanti, aku pasti akan
membalas mu kancil..!!”. teriak buaya. Dan mulai saat itulah di mulai
perseteruan antara buaya dan kancil. Pada cerita dan kisah yang lain.. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">THE END</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

Dongeng kancil dan Kerbau Setelah pada cerita si kancil sebelumnya tentang perlombaan lari antara si kancil dan siput , ...

Dongeng Kerbau dan Monyet Licik| Dongeng Anak Terbaru

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-FJf4ahEOtlU/VGYk0JrD6FI/AAAAAAAADjk/6k614QG8iW4/s1600/kerbau%2Bdan%2Bmonyet.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dongeng monyet dan kerbau" border="0" height="315" src="http://1.bp.blogspot.com/-FJf4ahEOtlU/VGYk0JrD6FI/AAAAAAAADjk/6k614QG8iW4/s1600/kerbau%2Bdan%2Bmonyet.jpeg" title="monyet dan kerbau" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: x-small;"><b>Dongeng Kerbau dan Monyet Licik</b></span> - <span style="font-size: medium;"><b>J</b></span>aman
 dahulu kala, ada seekor monyet yang sangat nakal. Di sangat rakus dan 
suka mencuri tanaman dan buah para petani. Perbuatanya yang sudah sangat
 keterlaluan, membuat para petani resah. Sehingga para petani mulai 
menjaga ladang mereka dengan ketat dan memasang berbagai perangkap. 
Tentu saja hal ini membuat monyet yang nakal itu kebingungan, karena 
jika sampai dia tertangkap, nyawanya bisa melayang.
<br />
<br />
Pada suatu hari ketika si monyet tengah asik termenung menahan lapar di 
bawah pohon, dia melihat banyak burung-burung tengah terbang membawa 
buah anggur yang cukup segar. Melihat hal itu, air liur si monyet mulai 
berjatuhan. Lalu si monyetpun berteriak pada burung-burung itu.." Hai 
kawan, dari mana kalian dapatkan buah-buahan yang ranum itu?". Merasa di
 panggil, burung-burung itupun berhenti dan bertengger di atas pohon. 
Sambil memakan buah anggur, burung-burung itupun menjawab.." Kami 
mendapatkanya dari kebun di seberang sungai. Para petani di sana baik 
hati. Mereka tak akan mengusir atau melukai mu jika kau hanya mengambil 
buah yang sudah terjatuh ke tanah, asal jangan kau makan buah yang masih
 ada di pohonya". Jawab burung-burung itu.
<br />
<br />
Mendengar jawaban itu, si monyet menjadi sangat girang. Diapun segera 
menuju kebun di seberang sungai, karena waktu itu sungai mengalir kecil 
karena musim kemarau, jadi si monyet dapat dengan leluasa menyeberangi 
sungai itu. Tapi karena sifatnya yang rakus, maka dia memakan semua buah
 anggur di kebun itu. Baik yang jatuh ke tanah, ataupun yang masih 
menggantung di pohon.
<br />
<br />
Berkali-kali si monyet mengulangi hal yang sama, hingga para petani di 
seberang sungai kini mulai resah. Mereka tak lagi seramah dulu, bahkan 
burung-burung kini juga di usir. Karena para petani tak tahu, bahwa yang
 merusak tanaman mereka adalah si monyet. Tapi meskipun sudah mulai di 
jaga, tapi si monyet tetap bisa dengan leluasa melakukan aksi nakalnya. 
Karena penjagaan tak begitu ketat, si monyet masih bisa mencari 
kelengahan para petani. Sehingga kelakuan si monyet kian hari kian 
menjadi.
<br />
<br />
Tak terasa, masa sudah memasuki musim penghujan. Dan si monyet masih 
saja melakukan pencurian tanpa mau mendengar keluh kesah para petani 
yang mulai merugi. Si monyet sangat serakah dan rakus, sehingga yang dia
 fikirkan hanya kepentinganya sendiri. Tapi sial, waktu si monyet akan 
menyeberang sungai, ternyata sungai itu tengah meluap karena guyuran 
hujan di atas bukit. Hal tersebut membuat monyet sangat kebingungan, 
karena dia tak bisa berenang.
<br />
<br />
Tapi monyet juga di kenal sebagai hewan yang licik, dia pun berfikir 
untuk mencari cara agar bisa menyeberang. Ahirnya, dia teringat pada 
sahabat lamanya, si kerbau. Kerbau adalah hewan yang cukup terkenal bisa
 berenang, dia adalah perenang yang hebat. Ahirnya, monyetpun menemui si
 kerbau untuk merayunya. "Hai kerbau sahabat ku, lama tak jumpa. Kenapa 
badan mu kini terlihat kurus?". Tanya monyet. "Ah, masak? Perasaan dari 
dulu tubuh ku tetap begini. Kau saja yang sekarang terlihat tambah 
gemuk". Jawab si Kerbau. "Hehehe.. Bagaimana aku tak gemuk? Aku makan 
enak tiap hari. Petani yang ada di seberang sungai sana, selalu memberi 
ku makanan enak. Aku di perbolehkan menghabiskan semua buah di kebunya".
 Kata si monyet mulai berbohong.
<br />
<br />
"Wah, benarkah itu? Beruntung sekali kau.. Pantas sekarang kau tambah 
gemuk". Kata si kerbau tanpa menaruh sedikitpun curiga pada sahabatnya. 
"Tapi kerbau, makanan di sana terlalu banyak. Aku tak sanggup 
menghabiskanya sendirian, maukah kau menemani ku ke sana dan kita makan 
berdua. Itu semua karena kau sahabat ku, makanya aku mengajak mu". Si 
monyet mulai menipu kerbau. "Wah.. Kau baik sekali kawan. Kalo begitu, 
ayo kita ke sana sekarang". Kata kerbau sangat girang. "Tapi tunggu dulu
 kerbau, air sungai kini sedang meluap. Aku tak bisa berenang..". Kata 
monyet lagi. "Ah, itu masalah gampang, kau bisa naik kepunggung ku. Kau 
tahu sendiri, aku ini perenang hebat". Jawab si kerbau. 
<br />
<br />
Merasa tipu muslihatnya berhasil, si monyet merasa sangat senang. Monyet
 dan kerbau pun segera menuju kebun di seberang sungai, dan ketika 
menyeberangi sungai, si monyet naik ke punggung kerbau. Setelah sampai 
di kebun, monyetpun segera makan dengan lahapnya. Begitu pula si kerbau,
 karena dia merasa semua buah itu memang sengaja di berikan untuk 
monyet, maka dia juga memakan semua buah di kebun dengan lahap sama 
seperti monyet. Tapi tanpa mereka sadari, gerak-gerik mereka telah di 
perhatikan oleh para petani dari tadi. Para petani memang sengaja 
bersembunyi untuk mencari tahu siap sebenarnya yang mencuri di kebun 
mereka selama ini. Setelah melìhat monyet dan kerbau tengah kekenyangan,
 merekapun langsung berusaha menyergap kerbau dan monyet. Monyet yang 
sadar akan bahaya yang datang, segera berlari menyelamatkan diri 
meninggalkan kerbau yang kebingungan karena tak tahu masalah yang 
sebenarnya.
<br />
<br />
Tapi insting kerbau sadar akan bahaya yang mengancam, hingga ahirnya dia
 pun berlari menyelamatkan diri. Para petani melempari dan mengusir 
mereka dengan batu, sehingga membuat tubuh kerbau  terluka, di tambah 
semak belukar yang penuh duri membuat si kerbau semakin kesusahan. 
Sedangkan si monyet sudah tak kelihatan batang hidungnya, hal tersebut 
membuat kerbau sadar bahwa dia telah di tipu. Hal itu membuat si kerbau 
menjadi sakit hati pada monyet.
<br />
<br />
Ahirnya, setelah beberapa lama berlari si kerbau sampai di tepi sungai. 
Dengan segera diapun masuk ke dalam sungai untuk mulai menyeberang. Tapi
 baru beberapa langkah, tiba-tiba si monyet muncul. Ternyata dari tadi 
si monyet bersembunyi di semak-semak karena tak bisa berenang. "Hai 
kerbau sahabat ku, tunggu aku..! Apa kau tega meninggalkan sahabat mu di
 sini?". Teriak si monyet. Melihat kedatangan si monyet, hati kerbau 
menjadi sangat dongkol. "Jika kau ingin ikut, cepatlah melompat ke 
punggung ku. Aku sedang buru-buru, jadi kalau tak segera melompat, kau 
akan ketinggalan". Jawab si kerbau dengan nada ketus. Mendengar itu, si 
monyetpun berlari dengan sekuat tenaga. Dia semakin panik ketika 
mendengar para petani yang mengejar telah ada di belakang mereka. 
Ahirnya setelah sampai pinggir sungai, si monyet segera melompat. Tapi 
na'as, karena perutnya terlalu kenyang, membuat tubuhnya bertambah berat
 dan kurang lincah. Si monyet tidak dapat sampai di punggung kerbau, dan
 ahirnya tercebur ke dalam sungai dan hanyut terbawa arus. Sedangkan si 
kerbau tak meperdulikan hal itu, dia lebih memilih segera lari 
menyelamatkan diri. Karena para petani sudah kian dekat dan siap 
menangkap mereka.
<br />
<br />
<br />
Nah, hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini.. Jangan terlalu 
serakah, apa lagi menghianati kepercayaan orang lain pada kita.. Karena 
akan membuat rugi diri sendiri pada ahirnya.. :)
<br />
<br />
<br />
TAMAT </div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

Dongeng Kerbau dan Monyet Licik - J aman dahulu kala, ada seekor monyet yang sangat nakal. Di sangat rakus dan suka men...

Dongeng Monyet dan Buaya Penipu| Dongeng Anak Terbaru

<div class="mobile-photo">
</div>
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vJj3UB6Lx5M/U4YU3srHwDI/AAAAAAAADU4/_N61snrPk94/s1600/Buaya%2Bdan%2Bmonyet-793745.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kera dan buaya" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6018520899144630322" src="http://2.bp.blogspot.com/-vJj3UB6Lx5M/U4YU3srHwDI/AAAAAAAADU4/_N61snrPk94/s320/Buaya%2Bdan%2Bmonyet-793745.jpeg" title="buaya dan monyet" /></a> - Apa kabar sobat dongeng, pada cerita kali ini.. Blog dongeng terbaru 
akan berbagi kisah tentang monyet dan buaya penipu. Lalu, bagaimana isi 
kisahnya? Mari kita simak bersama. Selamat membaca.. :)
<br />
<br />
Dahulu kala, ada seekor <u><i>monyet dan buaya yang bersahabat</i></u> 
karib. Mereka sangat akrab hingga seperti saudara. Tapi setelah beberapa
 lama, mereka harus berpisah untuk mencari habitat mereka karena adanya 
kemarau panjang. Si monyet pergi jauh ke dalam pedalaman hutan, sedang 
si buaya menuju muara.
<br />
<br />
Monky, itulah nama monyet itu. Setelah sekian lama berpisah, ada 
keinginan dalam hati si Monky untuk mengunjungi sahabat lamanya di 
muara. Menurut kabar yang dia dengar, kini si buaya telah menikah dan 
memiliki seorang isteri. Maka dia berniat untuk berkunjung dan memberi 
selamat atas pernikahan buaya sahabatnya.
<br />
<br />
Pagi-pagi sekali si Monky monyet berangkat dari rumahnya. Karena 
perjalanan yang dia tempuh sangat jauh, dia tak ingin jika sampai 
kemalaman tiba di tujuan. Tak lupa dia juga membawa makanan sebagai 
bekal. 
<br />
<br />
Sementara di tempat lain, buaya tengah berbincang dengan isterinya. 
Kini, isterinya tengah hamil. Dan isterinya merengek-rengek ingin makan 
 hati monyet. Ngidam, begitulah istilah umumnya.
<br />
<br />
Sang isteri terus merengek dan merayu, hingga membuat si buaya pusing 
tuju keliling. Dia sudah berkali-kali menjelaskan pada isterinya bahwa 
di muara ini tidak ada monyet, jadi dia harus mencari kemana lagi?
<br />
<br />
Tapi penjelasan buaya ini sama sekali tak di hiraukan. Sifat isterinya 
yang sangat manja membuat buaya hanya bisa berjanji bahwa lain kali jika
 ada monyet dia akan membawakan hati monyet itu.
<br />
<br />
Ketika mereka tengah asik berbincang, tiba-tiba terdengar suara 
memanggil di depan rumah mereka. Buaya pun keluar untuk melihat siapa 
gerangan yang datang. Dan betapa gembiranya dia setelah tahu bahwa yang 
berkunjung adalah si monyet teman lamanya.
<br />
<br />
Merekapun kemudian bercanda dan bercerita tentang kenangan masa lalu. 
Kebahagiaan terpancar dari ekspresi keduanya, karena mereka memang sudah
 lama tak bertemu.
<br />
<br />
Setelah menginap semalam di kediaman buaya sahabatnya, Monky monyep pun 
berpamitan untuk pulang ke rumahnya di hutan. Dan sebagai wujud 
penghormatan kepada kawan lamanya, si buaya berniat untuk 
mengantarkanya. Tapi sebelum mengantar si monyet, buaya di panggil oleh 
isterinya. Mereka bicara empat mata di dalam kamar.
<br />
<br />
"Pak, kamu sudah janji mau membawakan hati monyet. Nah, sekarang monyetnya sudah ada. Mana janji mu?". Rengek si isteri buaya.
<br />
"Ya nanti saja bu. Dia itu sahabat ku. Tak mungkin aku menghianati sahabat ku sendiri". Kata buaya.
<br />
"Kamu bisanya hanya janji-janji saja pak. Ini semua demi anak mu yang 
tengah ku kandung. Kamu lebih memilih anak mu atau sahabat mu? Pokoknya 
jika kau tak membawa hati monyet, aku akan pergi dari rumah ini". Kata 
isteri buaya mulai merajuk manja.
<br />
Buaya menjadi sangat bingung. Kini dia berada di posisi yang sulit. 
Yaitu memilih antara teman karibnya dan isterinya. Ahirnya, dengan 
terpaksa dia menuruti kemauan isterinya. Dia berjanji kalau pulang dia 
akan membawakan hati monyet.
<br />
<br />
Lalu, si buaya pun keluar dan mengajak monyet untuk berangkat. Dia 
menyuruh si monyet naik ke punggungnya dan akan mengantarkan monyet 
lewat jalur sungai. Tapi ternyata si buaya memiliki rencana licik yang 
tak di ketahui si Monky monyet. Dan tanpa curiga si Monky monyet naik ke
 punggung buaya sahabatnya itu.
<br />
<br />
Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan 
kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi 
daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.
<br />
<br />
"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
<br />
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin 
makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. 
Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia 
berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu.
 Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal. 
<br />
<br />
"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
<br />
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti 
keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati mu". Kata 
buaya heran.
<br />
"Iya aku tahu kawan, tapi sayang sekali aku akan membuat mu kecewa.. ". Kata monyet lagi.
<br />
"Apa maksut mu?". Si buaya semakin tak mengerti.
<br />
<br />
Lalu, si monyetpun mulai menjelaskan.. 
<br />
"Begini buaya sahabat ku, karena waktu itu aku terburu-buru berangkat ke
 rumah mu..jadi hati ku tertinggal di rumah. Jadi hati ku lupa aku bawa.
 Jika kau mengantar aku hingga rumah, nanti akan ku berikan hati ku pada
 mu. Lalu bisa kau berikan pada isteri mu". Kata Monky monyet mulai 
menipu buaya.
<br />
"Wah, benarkah itu? Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarkan mu 
pulang untuk mengambil hati mu, lalu serahkan pada ku". Kata buaya yang 
bodoh itu. Dia mulai termakan oleh siasat Monky monyet.
<br />
<br />
Lalu si buayapun berenang menyusuri sungai untuk mengantar Monky monyet.
 Dan setelah mereka tiba, Monky monyet langsung melompat dan naik ke 
rumahnya yang ada di atas pohon. Sementara si buaya berada di bawah di 
pinggir sungai.
<br />
<br />
"Hai monyet..! Sudah kau ambil belum hati mu? Jika sudah, lekas turun dan berikan pada ku". Teriak buaya dari bawah.
<br />
Lalu si monyet pun melongokan kepalanya dari atas pohon sambil tertawa terbahak-bahak.
<br />
"Hahaha.. Dasar buaya bodoh, buaya pembohong..!! Kini kau yang ganti ku 
tipu. Dasar bodoh, mana ada hati yang bisa di tinggal. Hati ku selalu ku
 bawa kemanapun aku pergi. Kini persahabatan kita putus sampai di sini. 
Karena kau adalah buaya pembohong yang berusaha mencelakai ku. Selamat 
tinggal..!!". Kata monyet kemudian melompat bergelantung dari pohon ke 
pohon dan menghilang dalam rimbunya hutan.
<br />
<br />
Si buaya hanya bisa terpaku. Kini dia mulai sadar akan kesalahan yang 
dia buat. Tapi semua sudah terlambat. Kini dia tak mendapat apa-apa. 
Malah kehilangan seorang sahabat dan terancam di tinggal isterinya. 
Kini, dia hanya dapat menyesali keputusanya tanpa bisa mengulang waktu 
kembali.
<br />
<br />
Nah sobat dongeng semua, hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah..
<br />
Jangan pernah membohongi teman mu, karena jika kau bohongi mereka akan 
meninggalkan mu. Dan belajarlah lebih bijak dalam mengambil sebuah 
keputusan. Karena jika sampai kau salah pilih, maka kau hanya akan 
mendapat penyesalan. Dan tanpa bisa memiliki kesempatan untuk 
mengubahnya.
<br />
<br />
Demikian cerita yang dapat dongeng terbaru persembahkan kali ini. Semoga
 kita dapat mengambil hikmah dan teladan positif di dalamnya. Jangan 
lupa untuk berkunjung lagi, dan membaca dongeng-dongeng menarik lainya..
 ^_^
<br />
<br />
TAMAT </div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

- Apa kabar sobat dongeng, pada cerita kali ini.. Blog dongeng terbaru akan...

Puteri Negeri Awan (Bag:2)| Dongeng Anak Terbaru

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td><a href="http://3.bp.blogspot.com/-7Rsl0xn9LZc/U7bh25fLn3I/AAAAAAAADXk/-YGhBtv-kGI/s1600/Kangsa-798773.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="dongeng petualangan" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6032257084170149746" src="http://3.bp.blogspot.com/-7Rsl0xn9LZc/U7bh25fLn3I/AAAAAAAADXk/-YGhBtv-kGI/s320/Kangsa-798773.jpg" title="dongeng dan mitos" width="271" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption">kangsa wangsa</td></tr>
</tbody></table>
<div class="mobile-photo">
</div>
<b>Manusia Kepala Domba, Kangsa Wangsa</b> - Setelah pada kisah 
sebelumnya Puteri Intan rasari berhasil menyelamatkan seorang gadis 
kecil bernama Melati wangi, maka mereka meneruskan perjalanan menuju 
istana Gembalageni. Yaitu seorang penyihir jahat yang menguasai ilmu 
hitam dan pemimpin para prajurit kegelapan. Sang puteri bertekat untuk 
mengalahkan raja Gembalageni demi mengembalikan ketentraman di muka 
bumi. Maka dengan di temani Melati wangi sebagai penunjuk arah, Puteri 
Intan rasari meneruskan perjalananya ke kerajaan Wulung ireng. Sebuah 
kerajaan di mana kekuatan kegelapan berpusat, dan tentunya ini bukan 
suatu perjalanan yang mudah.
<br />
<br />
Perjalanan mereka teruskan dengan menyusuri hutan, guna menghindari para
 anak buah Gembala geni yang kini mencari keberadaan mereka. Bukan 
karena Puteri Intan rasari tak mampu mengatasi mereka, tapi guna 
menghindari pertikaian yang tak perlu dan meminimalisir adanya korban 
jiwa. Karena pada dasarnya, mereka hanya manusia yang di peralat oleh 
Gembalageni dengan ilmu sihirnya.
<br />
<br />
Sementara itu di kerajaan Wulung ireng, raja Gembalageni sangat murka 
mendengar kabar bahwa anak buahnya di kalahkan oleh seorang gadis 
ingusan. Tak lain dan tak bukan dia adalah Puteri Intan rasari.
<br />
<br />
"Hah.. Kalian itu sungguh bodoh..! Bagaimana kalian yang jumlahnya lebih
 banyak dapat di kalahkan hanya oleh seorang anak gadis kemarin sore?! 
Kalian sungguh tak berguna..!!". Kata raja Gembalageni dengan amarah 
yang membara.
<br />
"Ampun tuan ku.. Tapi bocah itu sangat sakti. Dia memiliki pusaka yang 
sungguh ajaib. Burung kertas yang di bawanya dapat berubah menjadi 
garuda raksasa yang membuat kami tak berdaya". Kata pengawal itu.
<br />
<br />
"Burung kertas yang bisa berubah menjadi garuda? Hmm.. Itu adalah pusaka
 yang hanya di miliki oleh Negeri Awan putih. Aku pernah mendengar 
tentang legenda itu, tapi tak ku sangka mereka benar-benar ada. Pantas 
kalian tak bisa berkutik, karena sang garuda yang di juluki juga sebagai
 Panglima Angkasa bukanlah tandingan kalian".
<br />
"Baiklah kalau begitu.. Kali ini kalian ku ma'afkan. Sekarang kalian ku 
tugaskan untuk pergi mencari keberadaan mereka". Kata raja Gembalageni.
<br />
<br />
"Ta.. Tapi tuan ku.. Kami tak mungkin sanggup melawan mereka. Senjata 
kami saja dapat dengan mudah di patahkan oleh garuda itu". Kata pengawal
 itu tergapap karena takut.
<br />
"Kali ini kalian tak sendirian. Aku akan mengutus salah satu panglima ku
 bersama kalian. Kalian hanya cukup membantu mencari keberadaan mereka, 
biar nanti panglima ku yang akan menghadapi mereka". Kata sang raja.
<br />
<br />
Lalu raja Gembalageni memejamkan matanya, bibirnya mengucapkan mantra 
untuk memanggil panglima yang di maksud. Tiba-tiba muncul sebuah asap 
hitam yang bergulung-gulung, kemudian membentuk sebuah sosok. 
<br />
<br />
Para pengawal sangat terkejut di buatnya, karena kini di hadapan mereka 
telah berdiri sosok yang menyeramkan. Tubuhnya tinggi besar di penuhi 
bulu-bulu hitam. Tubuhnya mirip manusia, tapi memiliki kepala kambing 
dengan tanduk besar yang sangat runcing. Nafasnya mengeluarkan api yang 
menyala, dengan sebuah gada raksasa yang di pegangnya sebagai senjata.
<br />
<br />
"Hamba datang menghadap tuan ku.. Apa gerangan yang membuat paduka 
memanggil hamba? Apakah ada sebuah tugas penting yang harus hamba 
laksanakan?". Kata sosok kepala domba itu.
<br />
"Ya Kangsa wangsa, ada musuh yang cukup tangguh sedang menentang ku. Ku 
perintahkan kamu agar ikut dengan para pengawal itu, cari dan tangkap 
mereka bawa ke hadapan ku. Atau jika perlu, langsung musnahkan mereka. 
Sebagai peringatan bagi mereka yang berani menentang aku, raja 
Gembalageni". Kata sang raja.
<br />
<br />
"Hahaha.. Menghancurkan adalah kegemaran hamba paduka. Tak salah paduka 
menyerahkan tugas ini pada hamba. Dengan senang hati akan hamba 
laksanakan". Kata sosok yang ternyata bernama Kangsa wangsa itu.
<br />
<br />
"Tapi kau harus hati-hati Kangsa wangsa, jangan gegabah. Dia memiliki 
pusaka ajaib yang sangat sakti. Jangan sampai malah kau yang binasa 
karenanya..". Pesan sang raja.
<br />
<br />
"Hahahaha.. Paduk tak usah hawatir. Semua akan dapat hamba atasi. Belum 
pernah ada yang mampu selamat dari nafas api hamba, dan belum pernah ada
 yang mampu menghindar dari ayunan gada hamba. Dalam waktu dekat, paduka
 akan menerima kabar tentang kebinasaan mereka". Kata Kangsa wangsa 
dengan sombongnya.
<br />
<br />
"Baiklah.. Sekarang berangkatlah kalian semua. Segera cari dan musnahkan para pembangkang itu..!!". Perintah raja Gembalageni.
<br />
Ahirnya setelah menghaturkan sembah, merekapun undur diri dan berangkat mencari keberadaan puteri Intan rasari.
<br />
<br />
Sementara itu puteri Intan rasari dan Melati wangi masih meneruskan 
perjalanan mereka. Sepanjang perjalanan mereka saling bercerita tentang 
diri masing-masing. Hingga merekapun semakin akrab dan menjadi sahabat 
dekat. Karena waktu sudah beranjak senja, ahirnya mereka putuskan untuk 
bermalam di sebuah goa. Perjalanan yang panjang dan melelahkan membuat 
mereka tertidur sangat pulas. Mereka tak menyadari akan bahaya yang 
mengintai mereka esok hari. Karena manusia kepala kambing Kangsa wangsa,
 kini telah bergerak mencari keberadaan mereka.
<br />
<br />
Bersambung.. </div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

kangsa wangsa Manusia Kepala Domba, Kangsa Wangsa - Setelah pada kisah sebelumnya Puteri Intan rasari berhasil menyela...

ongeng Asal Mula Rumah Siput | Dongeng Anak Terbaru

<a href="http://4.bp.blogspot.com/-R-qxFNackcY/Ut-TSG1QwtI/AAAAAAAADBM/mBHO58JvgxQ/s1600/siput.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dngeng siput" border="0" height="343" src="http://4.bp.blogspot.com/-R-qxFNackcY/Ut-TSG1QwtI/AAAAAAAADBM/mBHO58JvgxQ/s1600/siput.jpg" title="dongeng asal mula rumah siput" width="400" /></a><span style="font-size: x-small;"> - Al-kisah pada zaman dahulu kala, siput tidak memiliki rumah seperti 
sekarang ini. Ada cerita dan dongeng tersendiri yang menceritakan asal 
mula rumah siput. Karena tak memiliki rumah, siput tinggal dari satu 
tempat ke tempat lainya. Dia terus berpindah-pindah demi mencari tempat 
yang tepat untuk di jadikan rumahnya. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Pertama
 kali, dahulu siput tinggal di atas pohon. Dia mendiami sarang burung 
yang telah di tinggal pemiliknya. Waktu pertama kali dia menempati 
sarang burung itu, siput merasa sangat nyaman. Daun dan dahan-dahan 
pohon melindunginya dari terpaan sinar mata hari. Sedangkan hangatnya 
sarang, melindunginya dari udara dingin di malam hari. Tapi semua tak 
berjalan lama, karena ketika musim hujan tiba siput tak bisa berbuat 
apa-apa. Karena daun dan ranting pohon tak bisa melindunginya dari 
terpaan air hujan. Sehingga siput merasa sangat kedinginan. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Akhirnya
 dia pun berpindah dari sarang burung itu, kemudian dia melihat sebuah 
lubang di batang pohon. Siput pun memutuskan untuk tinggal dan 
menjadikan lubang itu sebagai rumah barunya. Dia merasa nyaman, karena 
dia tak akan terpapar panasnya terik mentari dan tak kedinginan terguyur
 oleh air hujan. Tapi lagi-lagi ketenanganya tak bertahan lama. Karena 
pada suatu hari ada seekor burung pelatuk yang mematuk pohon tempat 
siput tinggal. Siput menjadi sangat terganggu dan tak bisa beristirahat 
dengan tenang, akhirnya dia kembali pindah dan turun dari atas pohon 
untuk mencari rumah baru. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Kemudian
 siput menemukan sebuah lubang di tanah. Dia pun mencoba untuk tinggal 
dan menjadikan lubang itu sebagai rumahnya. Suasana lubang yang hangat 
membuat siput sangat senang dan nyaman. Tapi gangguan kembali datang. 
Ketika malam tiba, para tikus datang dan menggali tanah tempat siput 
berada. Dan akhirnya rumah barunya kembali porak poranda. Dan siput 
akhirnya terpaksa untuk kembali pergi mencari rumah idamanya. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Hingga sampailah siput di tepi sebuah pantai. Dia menemukan sebuah lubang di batu karang dan mencoba untuk tinggal disana. </span><br />
<span style="font-size: x-small;">"Mungkin
 ini bisa menjadi rumah yang tepat bagi ku. Aku tak akan kepanasan 
ataupun kehujanan. Tak akan ada burung pelatuk yang mengganggu ku, dan 
tak ada tikus yang mampu menggali batu karang ini untuk mengusik aku." 
kata siput dalam hati.  </span><br />
<span style="font-size: x-small;">Tapi
 lagi-lagi semua di luar perkiraanya. Ketika air laut pasang, rumah 
barunya ikut terendam dan membuat siput tersapu oleh ombak. Dan akhirnya
 dengan hampir berputus asa siput memutuskan untuk kembali mencari rumah
 baru. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Siput
 berjalan gontai menyisiri pantai. Rasa lelah membuatnya lemas. 
Akhirnya, dia menemukan sebuah cangkang kosong yang sangat cantik. Dan 
diapun masuk ke cangkang itu untuk beristirahat sementara waktu sebelum 
melanjutkan pencarianya. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Tapi
 ketika pagi tiba dan siput terbangun, dia mulai sadar bahwa cangkang 
itu terasa sangat nyaman dan pas untuknya. Bentuknya yang indah dan 
cukup ringan, membuatnya leluasa untuk di bawa kemanapun siput pergi. 
Akhirnya, siput memutuskan untuk menjadikan cangkang itu sebagai rumah 
barunya yang sangat nyaman dan bebas dari gangguan. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Pesan
 yang dapat kita petik, jangan menyerah untuk terus berusaha. Karena 
sebuah kegagalan adalah wujud dari keberhasilan yang tertunda. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-size: x-small;">Oleh: Muhammad Rifai</span></div>

- Al-kisah pada zaman dahulu kala, siput tidak memiliki rumah seperti sekarang ini. Ada cerita dan dongeng tersendiri yang mencerita...

Negeri Para Raksasa | Dongeng Anak Terbaru

<div class="mobile-photo">
</div>
<div>
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-JDW1CoY8GMc/Ud9hWVphJXI/AAAAAAAACeM/uZlyRumIGTs/s1600/Dongeng%2Braksasa-744387.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dongeng raksasa" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5899541073274938738" src="http://4.bp.blogspot.com/-JDW1CoY8GMc/Ud9hWVphJXI/AAAAAAAACeM/uZlyRumIGTs/s320/Dongeng%2Braksasa-744387.jpeg" title="dongeng negeri raksasa" width="331" /></a><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"> - <span style="font-family: inherit;">Pada
 zaman dahulu ketika umur bumi masih muda,terjadi peperangan dan 
kekacauan di mana-mana. Para kerajaan saling berperang untuk 
memperebutkan wilayah dan melebarkan kekuasaan. </span></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Maka
 pada masa itu,dunia di dominasi dua kerajaan besar yang sama-sama 
kuat.Kerajaan Eutopia yang di pimpin oleh raja alexander yang bijak,dan 
kerajaan Theodore yang di pimpin oleh raja zuma yang kejam dan berlaku 
tiran. Kedua kerajaan besar itu bertarung bertahun-tahun,menyerang dan </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">bertahan,berusaha menjatuhkan satu sama lain untuk mempertahankan kekuasaan masing-masing. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tak terasa sudah hampir 40 tahun lamanya dua kerajaan itu </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">berperang.Dan
 usia raja alexander dan raja zuma pun semakin tua.Dan ahirnya pada 
suatu hari di mulailah sebuah awal dari perubahan </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">zaman,yang akan mengahiri perang tapi juga menjadi awal sebuah bencana baru yang mengerikan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Pada
 suatu hari ketika raja zuma sedang termenung di singgasananya,datanglah
 seorang penyihir tua menemuinya.Penyihir itu bercerita tentang adanya 
para prajurit yang sangat kuat,berani,kejam,dan tak terkalahkan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Mereka
 di kurung dalam sebuah tempat di langit yang tersembunyi di balik 
gumpalan-gumpalan awan,sang pencipta menghukum mereka dengan menurunkan 
para prajurit bersayap untuk memenjarakan mereka dan menjauhkan mereka 
dari bumi tempat para manusia. Raja zuma sangat tertarik mendengar kisah
 sang penyihir,dia menemukan harapan untuk memenangkan peperangan yang 
sudah berlangsung sekian tahun. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Lanjutkan cerita mu..".Kata raja zuma. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Lalu..Si
 penyihir pun kembali bercerita,bahwa ada sebuah cara untuk mendatangkan
 mereka. Dengan membuat sebuah jembatan yang menjulang dari bumi 
kelangit. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Bagaimana caranya membuat jembatan penghubung yang menjulang ke langit?Itu hal yang mustahil..".Tanya raja zuma. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Mungkin jika hanya mengandalkan manusia,memang tak mungkin </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">paduka.Tapi dengan sedikit sihir yang hamba miliki,keajaiban dapat </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">terjadi..".Jawab sang penyihir. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ahirnya..Sang raja zuma pun berniat mendatangkan prajurit yang di </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">kutuk
 itu,dia berniat menggunakan mereka untuk menumbangkan kerajaan eutopia.
 Dan dia mengangkat si penyihir sebagai penasehatnya. Lalu..Pada hari 
yang di ramalkan dalam buku si penyihir,di mulailah </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">upacara
 pembebasan itu. Ketika mendung bergelanyut hitam di kolong 
langit,ketika guntur dan kilat menyambar menciutkan nyali,jangan kau 
tanya dari mana suara itu berasal. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Itu 
adalah suara para prajurit terkutuk yang sedang menempa pedang dan 
kapak-kapak mereka.Menunggu waktu di mana mereka akan di bebaskan. 
Lalu..Si penyihir melempar tiga biji kacang yang sudah di mantrai di 
sebuah tanah lapang.Lalu dia siram dengan sebuah ramuan aneh yang dia 
bawa di sebuah botol kecil. Dan keajaiban pun terjadi... </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tiga biji kacang itu tumbuh menjadi pohon kacang raksasa,yang </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">menjulang tinggi menembus hingga ke awan. Raja zuma dan para prajuritnya berkumpul juga di tanah lapang </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">itu,mereka
 menunggu apa yang akan turun dari atas sana. Tapi semua sungguh di luar
 dugaan,ternyata yang datang adalah para raksasa yang liar dan tak 
terkendali. Jumlah mereka sangat banyak,mencapai ratusan. Mereka memakan
 segala hal yang mereka temui,ternak bahkan manusia. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tak 
butuh waktu lama kerajaan theodore yang besar dan megah menjadi porak 
poranda,hancur menyisakan puing-puing. Raja zuma mulai menyadari 
kesalahanya,sifat angkuh dan serakah telah mendorongnya untuk melakukan 
hal ceroboh. Tapi semua sudah terlanjur,apa yang telah di mulai tak bisa
 lagi dia ubah. Dan ahirnya raja zuma pun mati di tangan para raksasa 
yang dia </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">datangkan sendiri. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Setelah
 kerajaan theodore musnah,para raksasa pun mulai merambah ke 
negeri-negeri lain di sekitarnya. Mereka menjarah,memakan,dan 
menghancurkan apapun yang mereka temui. Berita inipun ahirnya sampai 
pada raja alexander. Para raksasa mulai mendekat ke negeri yang di 
pimpinya. Dia pun mengerahkan semua rakyat dan prajurit yang dia miliki 
untuk membangun sebuah tembok yang tinggi dan besar mengelilingi 
kota,dan dia menyuruh semua rakyatnya untuk masuk dan berlindung ke 
dalam kota yang kini berubah fungsi menjadi benteng. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Tapi..Kegelisahan selalu meliputi raja alexander. Jika sampai tembok itu berhasil di tembus,maka tak akan ada lagi </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">tempat berlindung. Karena kota itu adalah benteng terahir mereka. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan ketika raja alexander sedang gundah,datanglah seorang tua </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">berjanggut
 putih yang datang menemuinya. Dia adalah seorang yang bijak dan ahli 
dalam hal keagamaan. Lalu..Orang berjanggut putih itu berkata pada raja 
alexander.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Wahai
 baginda raja,anda adalah seorang raja yang baik dan adil. Paduka tidak 
usah gundah,karena hamba kemari ingin menyampaikan apa yang hamba tahu".
 </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Sang
 pencipta telah memberi hamba ilham dalam mimpi hamba,cara untuk 
mengalahkan para raksasa. Senjata biasa tak kan mampu menembus kulit 
mereka,karena sihir hitam melindungi tubuh mereka. Tapi..Ada sebuah 
pedang peninggalan dari masa lalu yang dapat membunuh mereka. Para 
prajurit bersayap telah menyimpan pedang itu dalam sebuah gua yang kini 
tepatnya berada di bawah kerajaan paduka. "DAN HANYA MEREKA YANG PANTAS 
YANG MAMPU MENEMUKANYA..". </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Dan
 ketika paduka telah mendapatkan pedang itu,paduka harus bersikap bijak.
 Paduka tidak boleh membunuh semua raksasa,tapi paduka hanya boleh 
membunuh pemimpinya saja lalu ambilah cincinya. Dengan cincin itu,paduka
 bisa memerintah para raksasa untuk kembali ke negeri di balik 
awan..".Kata lelaki berjanggut putih itu menjelaskan. Dan raja alexander
 menyanggupinya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ahirnya raja alexander pun mencari gua tempat pedang itu </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">berada,ahirnya
 dia menemukan gua itu di sebuah ruang rahasia di ruang bawah tanah. Dan
 raja pun membawa pedang itu dan mengumpulkan para prajurit untuk 
memberi peringatan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">"Nanti jika para raksasa datang,tidak ada satupun dari kalian yang </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">boleh ikut berperang. Kalian semua harus berlindung di balik benteng kota bersama para </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">rakyat yang lain,karena senjata kalian tak mempan untuk melukai </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">mereka. Cukup aku saja yang akan bertarung..Dan ini perintah.."kata raja alexander. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Para prajurit pun saling berbisik satu sama lain membicarakan </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">keputusan
 raja mereka,keraguan meliputi hati mereka. Bagaimana mungkin membiarkan
 raja mereka berperang seorang diri melawan para raksasa yang ratusan 
jumlahnya? Mana mungkin seorang manusia dapat menang melawan para 
raksasa seorang diri? Banyak sekali pertanyaan yang memenuhi kepala 
mereka,tapi karena itu perintah mereka hanya bisa patuh. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ahirnya
 waktu yang di tunggu pun tiba,dari kejauhan pasukan raksasa berjalan 
menuju kerajaan eutopia. Raja alexander berdiri di depan pintu benteng 
menunggu kedatangan mereka,dia mencari-cari pemimpin para raksasa itu 
berada. Dan ahirnya dia temukan dengan mudah,karena dengan tiga mata 
yang hanya di miliki pemimpin para raksasa..Bukan hal sulit menemukanya.
 Lalu raja alexander pun menaiki kudanya..Pegasus putih,kuda yang di 
berkahi dengan kekuatan dan kecepatan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dengan cepat raja alexander menerjang para raksasa dan melukai </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">kaki-kaki
 raksasa dengan pedangnya. Hingga para raksasa yang terkejut membuka 
jalan dan memudahkan raja alexander menuju pemimpin para raksasa. Para 
raksasa yang melihat pedang yang di bawa raja alexander menjadi 
terkejut,ketakutan mulai meliputi mereka. Itu adalah pedang cahaya yang 
sangat terkenal kisahnya,ribuan raksasa banyak yang mati menjadi 
korbanya. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh raja alexander,dia pun segera </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">menerjang
 ke arah pimpinan para raksasa. Dan dengan cepat dia melompat dan 
menerjang jantung pimpinan raksasa itu,dan pimpinan raksasa itupun 
terkapar. Semua berlalu begitu cepat,hingga para raksasa banyak tak 
menyadarinya. Dan tahu-tahu pemimpin mereka telah tewas.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan raja alexander pun mengambil cincin pemimpin raksasa itu dan </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">mengangkatnya
 ke atas,semua raksasa pun berlutut melihat cincin yang di bawa raja 
alexander. Raja alexander ahirnya memerintah para raksasa untuk kembali 
ke tempat mereka berasal. Setelah semua raksasa kembali,raja pun 
memerintah untuk memotong pohon kacang itu. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Dan cincin yang di miliki raja alexander ahirnya di sepuh menjadi </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">sebuah
 mahkota kerajaan. Dan zaman setelah itupun menjadi damai dan kerajaan 
eutopia tumbuh menjadi kerajaan yang besar dan luas. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Rakyatnya hidup makmur,damai,dan sejahtera di bawah pimpinan raja alexander yang bijaksana.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Sementara para raksasa kembali ke tempatnya,negeri di balik awan. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">Ketika
 kau dengar suara guntur dan kilat yang menyambar,jangan kau tanya dari 
mana mereka berasal.Itu adalah suara para raksasa yang menempa pedang 
dan kapak-kapak mereka,yang memercikan api hingga menciptakan sambaran 
kilat.. Mereka masih menunggu..Dan terus menunggu..Untuk datang kembali 
ke dunia.. </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;">TAMAT </span></span></div>
<div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
</div>
</article></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

- Pada zaman dahulu ketika umur bumi masih muda,terjadi peperangan dan kekacauan di mana-mana. Para kerajaan saling be...